..:: Catatan Sang Hina dalam mencari Sang Khalik ::..: 2011

Administrator

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Assalamualaikum Saya hanyalah, bagian dari kesempurnaan sistem penciptaan alam oleh Allah SWT, saya berusaha untuk tidak lupa bersyukur atas Rahmat dan KaruniaNya. Mari kita berusaha untuk menjaga kedamaian sistem kehidupan di dunia ini agar kelak dikemudian hari, tanggung jawab kitalah yang dipertaruhkan. Waalaikumsalam.

Jumat, September 23, 2011

Pesan Ali bin Abi Thalib ra

"Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra, tempat banyak ciptaan-ciptaanNya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah, Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu, Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nakhoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan (Ali bin Abi Thalib ra)"

sekali lagi kutemukan pesan salah seorang Sahabat Nabi. yang dalam usia belia, beliau sudah memeluk agama Islam, dan menjadi saksi sejarah perkembangan dunia Islam. Dalam tulisanku Doa Ali bin Abi Thalib ra, sekarang kutemukan pesan beliau...

Jika kita menengok sejarah seorang sahabat Nabi, dialah Pintu Gerbang Ilmu, tanyalah berbagai ilmu, maka dialah Pintu Gerbangnya, ungkap Nabi...Ali adalah sosok pemuda yang hidup sederhana, dalam kemiskinannya, dia melamar Fatimah AzZahra, setelah 3 lamaran Sahabat Nabi ditolak oleh Nabi, tak ada yang bisa dia banggakan, melainkan kekuatan Tauhid dalam dirinya, itulah yang membuat Nabi kagum dan Fatimah yang begitu mencintainya...

Ali berpesan "Wahai anakku! Dunia ini bagaikan samudra, tempat banyak ciptaan-ciptaanNya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah, Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu, Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu, logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nakhoda perjalananmu, dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan (Ali bin Abi Thalib ra)"

kalau boleh Sang Hina ini mengupas kedalaman makna pesan dari Ali bin Abi Thalib ra.

Dunia ini bagaikan samudra, tempat banyak ciptaan-ciptaanNya yang tenggelam. Maka jelajahilah dunia ini dengan menyebut nama Allah

Dunia diibaratkan samudra, luas tak bertepi, semua kebutuhan ada didalamnya, keinginan, nafsu, hasrat, syahwat, cita-cita, harapan, panas, nikmat surga dunia, tempat berkumpulnya semua ciptaan-ciptaanNya yang tenggelam, lupa akan tugasnya dan akhirnya tenggelam bersama kaum-kaum terdahulu. Jelajahilah dunia ini, seberangi Samudra dunia ini dengan menyebut Asma Allah, ucapkan lirih namun kuat dalam hati...

Jadikan ketakutanmu pada Allah sebagai kapal-kapal yang menyelamatkanmu

kenapa ketakutan pada Allah digambarkan sebagai kapal penyelamat kita dalam menjelajahi samudra dunia ini, karena ketika kita ingat dan takut kepada Allah, tak ada lagi yang mampu menyelamatkan kita dari luasnya dan ganasnya samudra dunia, untuk menyeberanginya, kapal ini yang akan menuntun kita mencari jalan, mengiringi kita, untuk mencapai tujuan akhir kita...

Kembangkanlah keimanan sebagai layarmu,

layar itu essensi bisa dikembangkan, atau ditutup tak usah bergerak karena angin, hanya bergerak karena kita terbawa arus samudra dunia, Kembangkanlah Keimanan artinya adalah, jadikan keimananmu selalu berkembang kuat, semakin tinggi, dalam, dimanifestasikan dalam fikir, hati, lisan dan tindakan, keimanan inilah yang harus kita bentangkan sebagai layar, wujud kita yakin akan petunjuk Allah...

logika sebagai pendayung kapalmu, ilmu pengetahuan sebagai nakhoda perjalananmu

dalam perjalanan mengarungi samudra dunia yang luas dan ganas ini, Ketakutan kita terhadap Allah pun masih bisa diterjemahkan dalam logika dan ilmu, logika sebagai pendayung dan ilmu sebagai nahkoda, bukan kebalikan logika yang mengontrol ilmu, tapi ilmu yang mengontrol logika...
maksudnya adalah ilmu yang menjaga kita, ilmu yang mengarahkan kita, yang dapat memilah apakah ini baik atau buruk, ilmu yang dapat menunjukkan jalan, kemana tujuan akhir kita yang jelas, logika disini diumpamakan pendayung, bukan tidak berarti, gunakan juga logika kita untuk mengarungi dunia yang luas ini, sentuhlah keinginan duniawimu dengan logika,tapi kontrol dengan ilmu, karena dayunglah yang bersentuhan dengan samudra, bukan nahkoda...jadi 2 hal ini adalah keseimbangan dalam mengarungi dunia ini...gunakan logika untuk urusan duniawi, kontrol dengan ilmu yang mengarahkan ke tujuan akhir kita di dunia ini...

dan kesabaran sebagai jangkar dalam setiap badai cobaan

Kesabaran adalah rasa dimana kita tunduk akan keadaan yang pelik, susah untuk kita kendalikan, saat cobaan keras, fatal, menghancurkan dan melukai hati, Sabar adalah rasa dimana kita sedang mengantri dalam antrian busway yang panjang, dan diserobot dengan seenaknya oleh penumpang lain, sabar adalah ketika kita dalam kemacetan panjang, sabar adalah, ketika kita menunggu suara adzan berkumandang saat kita berpuasa,sabar itu laksana wayang kulit yang tak akan bergerak sendiri atas kehendak seorang dalang...sabar adalah, bisa digambarkan sendiri bukan,

sabar menjadi jangkar, keadaan dimana kita harus berdiam diri, untuk introspeksi diri, saat untuk memperbaiki diri, membersihkan diri, pasrah kepada Allah, karena ketidak mampuan kita sebagai makhluk yang tak punya daya dan upaya apa-apa kecuali atas IjinNya

pesan dari Sahabat Nabi ini adlah sebagian kecil dari Rasa Cinta yang paling tinggi, dalam dan luas kepada Sang Khalik yang mungkin saja belum bisa kita raih...rasa Cinta yang mengalahkan penjelasan-penjelasan dari berbagai teori dan literatur yang ada...

Cinta ini yang membawanya dari usia belia untuk memeluk Islam dan berkorban hingga disuatu Subuh, dalam sholat terakhirnya, dia terbunuh Khusnul Khotimah....Aamienn

Minggu, September 18, 2011

RAHASIA PARA GENIUS DI DUNIA, ANDA JUGA BISA MENCOBANYA

Kalau anda mengira genius merupakan bawaan yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, anda salah . mereka hanya berhasil menggunakan kemampuan otaknya lebih dari orang-orang biasa. Sebenarnya semua orang pun bisa mengembangkan kemampuan berpikir seperti otak mereka, hanya dibutuhkan KEMAUAN dan KERJA KERAS. Bill Gates, si pemilik perusahaan Microsoft yang juga merupakan 1 di antara para genius mengatakan bahwa 99% yang menciptakan kegeniusan adalah KERJA KERAS. Genius di sini bukanlah seseorang yang memiliki IQ jauh di atas rata-rata, tetapi genius di sini adalah Expert atau para ahli di bidangnya

Bagi mereka para genius, hanya ada 3 kunci untuk kegeniusan mereka, kita pun bisa menjadi bagian dari mereka, dengan kunci KEMAUAN dan KERJA KERAS

Rahasia 1.
Si genius bisa mencari cara sendiri untuk menguasai hal-hal yang belum di kuasainya. Para genius menciptakan metode belajar sendiri yang paling cocok dengan diri mereka. Jika tidak menguasai suatu subjek, mereka akan cari tahu cara paling efisien untuk mempelajarinya. Mereka terus mencoba (mereka tidak pernah berhenti mencoba jika belum berhasil) sampai mereka bisa menguasai yang ingin dikuasainya. Kalau gagal dengan satu metode, mereka akan mencoba metode lainnya.

Rahasia 2.
Para genius memiliki motivasi yang "sangat, sangat, sangat besar!" untuk menguasai apa yang menjadi minatnya. Kadangkala mereka rela mengorbankan berbagai hal demi minatnya itu. Inilah kisah Bill Gates si orang terkaya di muka bumi: "Bill Gates orang yang cerdas. Itu sudah pasti. Jika tidak cerdas, dia tidak akan bisa masuk Universitas Harvard, yang merupakan universitas terbaik di dunia. Tapi dia keluar. Alasannya: "Aku ingin berbuat lebih." Rupanya, dia tidak ingin hanya menjadi cerdas. Dia ingin menjadi seorang genius. Dia sadar, terus kuliah akan mengurangi waktunya dalam mendalami software computer yang sangat diminatinya. Dalam pengakuannya, dia pernah tidak tidur selama berhari-hari ketika menyelesaikan software pertamanya.

Rahasia 3.
Mereka yang genius memiliki visi masa depan yang jelas, konkret dan terukur. Apabila ditanya apa yang diinginkannya di masa depan, mereka akan menjawab tuntas hingga ke detailnya. "10 tahun dari sekarang, saya akan menjadi seorang pengusaha mebel kayu jati yang produknya merambah seluruh Eropa. Karyawannya lebih dari 500 orang. Omsetnya lebih dari 50 miliar." Itulah visi seorang pengusaha besar.

So, apa yang Anda pikirkan?
Anda bisa menjadi genius di bidang apapun yang Anda minati, jika Anda berpikir dan memiliki karakter seorang genius. Dan, tiga itulah rahasianya. Hanya tiga. Cara sederhana menjadi genius. Jika 3 rahasia itu sudah Anda pegang dan Anda jadikan sebagai rahasia Anda juga. Maka inilah cara sederhana membangkitkan sosok genius dalam diri Anda:

Saat Anda ingin mengetahui sesuatu, katakan pada diri Anda sendiri: "Sisi lain dari ini apa, ada apa dibaliknya?"
Saat satu jawaban datang, terus tanyakan pertanyaan-pertanyaan itu kembali.
Hal-Hal Yang Bisa Membantumu Mencapai "Inner Genius"Mu
Setelah Anda tahu berbagai hal tentang genius dan tahu cara membangkitkannya, kini saatnya untuk tahu hal-hal apa saja yang bisa membantumu untuk membangkitkan "si genius" dalam dirimu.

Tidurlah cukup
Lho kok malah tidur, bukannya untuk melatih pikiran harusnya terus bangun? Ternyata tidak. Tidur setelah belajar justru meningkatkan kemampuan otak mengingat. Saat terlelap tidur, otak kita justru bekerja keras memilah-milah informasi penting untuk kita, sehingga kemampuan memori kita menguat. Namun itu hanya berlaku bagi tidur yang lebih dari 6 jam. Itu kenapa sistem belajar SKS (sistem kebut semalam) tidak direkomendasikan karena justru hanya melemahkan kemampuan berpikir dan kemampuan memori kita. So, langsunglah tidur sekurang-kurangnya 6 jam usai belajar di malam hari. Dengan begitu, belajarmu akan memberikan hasil lebih maksimal. Untuk menjadi expert, begadang merupakan pantangan.

Latihan fisik
Banyak-banyaklah melakukan aktivitas fisik: jalan-jalan, berolahraga permainan, senam, atau apapun. Melakukan banyak aktivitas fisik terbukti meningkatkan kemampuan berpikir otak.
Makan cukup
Kurang makan akan membuatmu tidak memiliki energi untuk berpikir cerdas, tapi terlampau banyak makan juga akan membuat otakmu menjadi kurang cerdas. Makan secukupnya dan selektif. Hindari terlalu banyak makan-makanan dari lemak hewani. Banyak-banyaklah makan sejenis lemak yang bernama omega 3, yang terkandung dalam ikan, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Banyak-banyaklah juga makan buah dan sayuran. Para expert selalu tidak pernah berkekurangan atau berlebihan dalam soal makan.

Musik
Mendengarkan musik disinyalir bisa meningkatkan kemampuan otak dalam berpikir, namun tidak secara langsung. Diketahui mendengarkan musik bisa membuat tubuh merasa rileks, perasaan negatif berkurang, dan menurunkan rasa takut. Nah, hal-hal itu otomatis membuat kita bisa lebih fokus dalam berpikir. Namun diketahui tidak semua orang berhasil dengan bantuan musik. Sebagian orang justru tidak bisa berpikir sambil mendengarkan musik. So, cari cara Anda sendiri!

Jangan lupa bermain
Belajar terus menerus secara intensif tanpa istirahat dan tanpa jeda bukanlah perilaku yang bijak. Bermain itu menyenangkan. Selain bisa menghilangkan stress, bermain juga membuat kemampuan otak kita berpikir menjadi lebih cemerlang. So, sempatkan bermain. Asal Anda tahu, seorang Albert Einstein dan Bill Gates saja selalu mencadangkan waktu setiap hari untuk bermain. Sebaliknya, jangan pula hanya bermain-main melulu. Hanya bermain tidak akan menjadikan Anda seorang expert.

Beberapa saran bermain:
1. Bermain secara fisik. Ikutlah dalam permainan fisik yang tidak ada target tertentu (bertanding untuk menang bukanlah bermain) dan yang tidak dibatasi waktu (maksimal beberapa menit untuk meraih poin tertentu bukanlah bermain).

2. Bermain dengan benda, seperti membuat sesuatu dengan tangan dan Anda menikmati aktivitas itu (lakukan saja, tanpa harus ada target harus membuat sesuatu. Just do it).

3. bergabung dengan teman-teman atau orang lain dalam sebuah aktivitas yang terlihat tanpa tujuan, seperti hanya ngobrol dan tertawa bersama.

Meditasi
Meditasi rutin sangat membantu kerja otak. Cara yang paling sederhana adalah latihan nafas sederhan. Pertama, buat posisi tubuh dalam keadaan senyaman mungkin. Lalu tarik nafas lewat lubang hidung dan hirup dalam-dalam, lalu lepaskan perlahan-lahan dari lubang mulut. Lakukan itu berulang-ulang, sampai badan terasa segar. Ingin bantuan cara sederhana berelaksasi?

Percaya kalau Anda bisa
"Meskipun berusaha sangat keras tapi Anda gagal juga. Lantas Anda berkesimpulan kalau Anda memang tidak cukup mampu." Nah, meskipun Anda berpikir demikian, para ahli psikologi menyatakan sebaliknya. Kegagalan semacam itu seringkali bukan karena kurangnya kemampuan, tetapi karena kepercayaan terhadap diri sendiri yang kurang. Kebanyakan dari kita sudah terjebak dalam stereotip bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang bisa berhasil. Alhasil, otak kita pun bereaksi menyesuaikan diri dengan kepercayaan itu. Jadinya, kita pun tidak mencapai performa terbaik kita karena pada dasarnya kita memang tidak terlalu percaya akan berhasil. So, percaya 100% Anda bisa, maka otak Anda akan membantu Anda.

Bermain video-game
Hm… rupanya bermain video game dalam waktu yang proporsional, akan meningkatkan kemampuan otak kita berpikir. So, bermainlah video-game, terutama game-game strategi yang membutuhkan kemampuan Anda untuk dengan cepat mengambil keputusan. Tetapi terlalu banyak bermain video-game juga akan membuat kemampuan Anda berpikir menurun. Usahakan tidak lebih dari 1 jam per hari untuk bermain.

ternyata tidak susah untuk menigkatkan kemampuan berpikir otak kita. mudah-mudahan resep di atas mampu merubah kemampuan berpikir teman-teman semua. semoga bermanfaat

Source : http://dunia-panas.blogspot.com/2011/09/rahasia-para-genius-di-dunia-anda-juga.html

Kesalahan orang lain

"Gajah dipelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak", inilah salah satu pepatah yang cukup diketahui banyak orang, yang artinya kurang lebih kesalahan diri sendiri tidak terlihat, kesalahan orang lain terlihat.

inilah salah satu penggalan hidupku, dimana ku sering bersentuhan dengan orang-orang yang terbiasa dengan mudah menyalahkan dan mengetahui kesalahan orang lain dengan detail, sedangkan kesalahan dirinya sendiri tak pernah diketahuinya...

secara sadar atau tidak, sebagian besar manusia pasti memiliki sikap yang seperti ini, dan hanya beberapa orang yang mampu menahan untuk melihat keburukan orang lain dibandingkan keburukan sendiri, dalam hal ini introspeksi diri

dalam hidup ini, menutupi air orang lain ataupun saudara kita sendiri itu merupakan sikap mulia, namun digerus dalam pesatnya zaman, menjadi hal yang lumrah dan mungkin akan menjadi suatu keharusan dimana kita harus membeberkan Aib orang lain, dan apalagi bisa menjadi bahan olok-olok atau bahan tertawaan

Dalam perumpamaan, Gajah yang besar ukuran fisiknya pastilah akan lebih mudah tampak, ketika terlihat jelas dihadapan kita, namun kenapa hal ini menjadi sulit, karena hati kita tak lagi sadar, bahwa kita menjadi lebih egois, keras, kaku, karena kesalahan orang lain itu lebih indah diungkapkan daripada mengungkap kesalah pribadi.

Karena hatilah kita bisa membawa kita kedalam jalur yang benar, karena hati pula, bisa membawa kita keluar jalur kita, maka lunakkan hati, sering-seringlah mengasah kepekaan hati kita, dengan sering melihat kepada nasib manusia yang tidak beruntung, agar kita lebih bersyukur dengan hidup kita, dan melihat nasib manusia yang lebih beruntung daripada kita, agar kita bisa berusaha semaksimal mungkin dalam hidup ini.

Tak ada manusia yang sempurna, karena hidup dibuat oleh Sang Maha Sempurna, agar kita bisa saling melengkapi satu sama lain...

Jumat, September 16, 2011

Karokean dengan teman sebidang...

Alhamdulillahi Robbil Aalaamienn

setelah seringkali sulit untuk mengadakan acara bareng-bareng teman satu angkatan dalam satu bidang, akhirnya tanggal 16 September 2011 akan diadakan acara Karokean bareng temen2 satu bidang, memang dalam invite undangan di grup fb, saya tulis dengan kata-kata " Event ini diadakan sekaligus sebagai ajang silaturahmi dan refreshing karena mengingat sibuknya teman-teman di pekerjaannya, mengingat hal ini, diharapkan teman-teman member bisa berpartisipasi aktif dalam event ini dengan mempersiapkan, masing-masing personal SATU lagu....wkwkkw", bahasa basa-basi sich, tapi setidaknya dengan adanya grup yang baru di launching dan adanya kewajiban satu personel membawakan satu lagu, membuat acara ini sedikit lebih meriah...

bisa dibayangkan, kami yang dalam keseharian mengurusi pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa pemrograman, infrastuktur, kebijakan akan menggunakan segenap daya upaya untuk menyumbangkan "suara emas"nya dalam acara ini, apalagi ada yang setiap saat dimeja kerja, ketika dia "autis" dengan pekerjaannya, secara tidak langsung dia juga menyumbangkan suara emasnya, dan terkadang ada teman yang terpaksa mengelus dada dan ikutan memakai headset hanya untuk tidak mendengarkan sumbangsih suara emas dari teman yang secara sukarela...wkkwkw tahukan maksudnya....wkwkkw

memang tidak bisa semua teman mengikuti kegiatan ini, dikarenakan ada beberapa urusan juga yang berhubungan dengan pekerjaan dan urusan pribadi. Namun diharapkan dengan adanya acara ini, bisa timbul rasa kekeluargaan dan rasa toleransi dalam kantor, khususnya sebidang...

akhirnya acara Alhamdulillah berhasil dilaksanakan, walaupun tidak bisa secara lengkap teman-teman bisa mengikuti semuanya, memang berasa beda, suasananya tak lengkap....diikuti oleh Angga, Hawin, Erita, Hardi, Stiven, aku, Fajar, Budi, ga nyangka ternyata dugaan-dugaan yang selama ini dilemparkan anak-anak ke kualitas suara doraemon bersuara giant SALAH BESARRR............aku ga bilang suaranya merdu atau enak, wkkwkwkwwkk sorry ya fajar irvandi, tapi bukti otentik, scorenya dia mencapai 99, mendekati sempurna....GGILAAAA...............entah itu salah programnya atau bagaimana...wkkwkwkw

dan yang lebih gila lagi, fajar itu suka banget sama mic, buktinya, almost allsongs sung by him, dan lebih keren lagi suaranya Budi Satrio, yang menggelegar, menggemparkan, dan pilihan lagunya yang memang menggambarkan era, dari dia hidup.........wkkwkw (aku juga maksudnya), ditengah-tengah acara, tak terasa hadir pasangan baru,Faris dan Atitya, wkkwkw disambut bak selebritis kenamaan, mereka langsung disodori mic untuk bernyanyi......OST mereka adalah .........coba tebak.................

SUCI DALAM DEBU -SALIM IKLIM

ada yang tahu???? .....................

wkwkkwkw bercanda, pasti pada tahu klo pernah hidup dijamannya lagu ini sedang tenar........wkwkkw


Acara diakhiri dengan dinner bersama...hmmm...moment yang indah...

Last but not least, SALUTE deh buat temen2 sebidang, untuk acara2 berikutnya, diharapkan juga bisa diramaikan dengan kehadiran kalian secara lengkap...

Selasa, September 13, 2011

Mencoba Aplikasi SyncToy

Paling males kalo pingin pake laptop, karena harus 'copy file' dulu dari PC kantor ke Laptop kantor, baru bisa beraktifitas, terus kalo ada perubahan file yang ada dilaptop, jangan sampai lupa data file di PC harus update.

Rasa ini yang melandasi kemalasanku, sehingga membuat nakal akalku untuk mencoba mencari apakah ada aplikasi yang bisa menyamakan file antar 2 pc.

setelah mencari lewat perantara eyang Google, akhirnya muncul salah satu aplikasinya adalah SyncToy, kalo pingin lebih jelas lagi, buka deh link SyncToy , didalamnya dijelaskan dengan detail apa itu SyncToy,

SyncToy adalah aplikasi Synchronize (sinkronisasi) dari Microsoft, menyamakan isi file dari folder yang berbeda lokasi, baik file yang lebih lama ataupun yang baru.

Aplikasi ini cukup membantuku untuk menghilangkan 'rasa malasku', sehingga klo sudah update pekerjaan disatu lokasi folder, tinggal jalankan aplikasi ini, secara otomatis, file tadi akan disinkronkan ke lokasi yang lain.

Tertarik? download aja disini

Cerita Pagi : TKI Pahlawan Devisa dari Daerah Tertinggal

Waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi, dan aku telah menyelesaikan semua pekerjaanku dalam hari libur ini, bersih-bersih kamar kosan, mencuci baju yang seminggu sudah menumpuk, dan sprei yang baunya sudah 'ngalor ngidul'...rasa capek menyelimuti tubuhku, namun hilang seketika setelah ada temen satu kosan yang muncul menyapaku...

Tak berselang kami bertiga sudah sibuk berdiskusi atau bertukar pendapat untuk sekedar mengetahui kabar setelah mereka mudik ke kampung halaman. Awalnya kami hanya membahas tentang hari lebaran yang jatuhnya tidak bersamaan, dan kesan dari daerah kampung halaman mereka. ada yang bercerita dari daerah yang mulai menanjak harga jualnya karena sudah mulai ramai bisnis property, ada yang ramai karena harga emas mahal, dan yang lainnya. Obrolan kamu mulai masuk ke area dimana kita membahas daerah terpencil yang ternyata dihuni oleh sebagian orang yang berprofesi sebagai TKI.

Lambat laun perkembangan jaman sekarang ini, mulai tidak akan lepas dari peranan para TKI yang secara tidak langsung membawa nama bangsa Indonesia ini mulai dikenal sebagai Negara PengEkspor Tenaga Kerja terbanyak, dan berbanding lurus pula dengan pendapatan para tenaga kerja yang juga membawa dampak ke Pendapatan Devisa Negara.

Memang kebanyakan para TKI sebagian besar berprofesi sebagai PRT (pembantu Rumah Tangga), namun banyak pula yang berprofesi sebagai tenaga teknis maupun ahli diluar negeri. memang perlindungan kepada para TKI dari negara Indonesia terutama dari pemerintah belum sepenuhnya memadai dan bahkan melindungi hak-hak para TKI yang sering kita dengar dari media, sering terkena kasus pemerkosaan, penganiayaan, penyiksaan, pembunuhan, maupun yang lainnya, terkesan memang pemerintah tidak 100% bisa langsung aktif membantu para TKI yang bermasalah, mungkin karena adanya birokrasi dari Pemerintah INdonesia maupun dari Negara lain yang ditempati para TKI yang sulit.

Tidak dipungkiri, peranan TKI ini sangat besar, apalagi untuk daerah asli mereka, cepat atau lambat, mereka ikut membawa nama daerah menjadi lebih baik, dari bangunan rumah yang megah, timbul daya konsumtif dari rakyat yang secara tidak langsung merangsang keinginan untuk membuka lapangan pekerjaan baru di daerah.

Dampak-dampak inilah yang mungkin belum bisa dimaksimalkan oleh Pemerintah, perlindungan hak-hak para TKI ini berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan daerah. seyogyanya pula rakyat tidak malu untuk menjadi TKI, karena ikut juga berpartisipasi pada peningkatan perkekonomian negara Indonesia. Namun jangan lupakan masa depan negara ini, karena semua bergantung pada generasi penerus kita, generasi muda Indonesia.

Rabu, September 07, 2011

Jenis Font Terbaik Untuk Mata

Selama ini dalam memilih font huruf di komputer, Anda pasti lebih mempertimbangkan kemudahan untuk dibaca. Tetapi tahukah Anda, ada jenis font huruf dalam komputer yang paling aman untuk kesehatan mata?

Peneliti dari Laboratory of Visual Ergonomics di Amerika Serikat, mengungkap kalau font huruf Verdana yang paling aman untuk mata di antara banyak pilihan font huruf di komputer. Hal ini terkait masalah mata yang terjadi karena penggunaan komputer dalam waktu lama atau lebih dikenal dengan nama computer vision syndrome.

Gejala dari gangguan ini adalah rabun jauh (miopi) yang temporer, disfungsi otot mata, sensitivitas mata berkurang, dan mata perih. Untuk mengurangi risiko tersebut salah satu caranya adalah memilih font huruf di komputer yang aman untuk mata.

Peneliti menyimpulkan, ketegangan mata setidaknya berkurang ketika membaca teks dalam huruf Verdana. Hal ini terutama karena huruf dalam surat-surat tidak terlalu besar dan jaraknya masih harus diperbesar dengan spasi. Selain itu, para ilmuwan telah mengumumkan bahwa ukuran huruf yang optimal untuk mata yaitu ukuran 10-12.

source : http://javan.co.id/jenis-font-terbaik-untuk-mata/

Jumat, Agustus 26, 2011

Inilah ayat AlQuran dan Hadist mengapa Islam menganjurkan Wanita memakai Jilbab?

Assalaamualaikum Wr Wb

1. Asma binti Abu Bakar telah telah menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis.
Sabda Rasulullah “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja” (HR. Bukhari & Muslim)

2. “Sesungguhnya sebilang ahli neraka adalah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya” (HR. Bukhari & Muslim)

3. “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Ahzab : 59)

4. “Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya” (HR. Bukhari & Muslim)

Wassalaamualaikum Wr Wb

Akhlaq Mulia, Penarik Hati Yang Banyak Dilalaikan

Duhai, betapa indahnya jika kita bisa membahagiakan orang tua kita. Orang tua yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang. Orang tua yang telah mendidik dan merawat kita sedari kecil. Orang tua yang telah mengerahkan segala yang mereka punya demi kebahagiaan kita, anak-anaknya. Terima kasihku yang tak terhingga untukmu wahai Ayah Ibu.
Allah berfirman, yang artinya, “Dan Rabbmu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya.” (Qs. Al Israa’ 23)

Alangkah bahagianya seorang anak yang bisa menjalankan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dengan mendapatkan dukungan dari orangtuanya.

Akan tetapi, bagaimana jika orang tua melarang kita melakukan kebaikan berupa ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya? Keistiqomahan kita, bahkan bagaikan api yang menyulut kemarahan mereka.

Di antara mereka bahkan ada yang menyuruh pada perbuatan yang dilarang Allah? Bagaimanakah seharusnya sikap kita?

Jika teringat kewajiban kita untuk berbakti pada mereka, terlebih teringat besarnya jasa mereka, berat hati ini untuk mengecewakan mereka. Sungguh hati ini tak tega bila sampai ada perbuatan kita yang menjadikan mereka bermuram durja.

Kaidah Birrul Walidain

Saudariku, durhaka atau tidaknya seorang anak tetaplah harus dipandang dari kacamata syariat. Tak semua anak yang melanggar perintah orang tua dikatakan anak durhaka. Karena ketaatan pada orang tua tidak bersifat mutlak. Tidak sebagaimana ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya yang sifatnya mutlak.

Ada beberapa hal yang sering dianggap sebagai kedurhakaan pada orang tua, padahal sebenarnya bukan. Antara lain:

1. Anak menolak perintah orangtua yang melanggar syariat Islam

Pada asalnya, seorang anak wajib taat pada orangtuanya. Akan tetapi jika yang diperintahkan orang tua melanggar syariat, maka anak tidak boleh mentaatinya. Yaitu jika orang tua memerintahkan anak melakukan kesyirikan, bid’ah dan maksiat. Contoh konkritnya: orang tua memerintahkan anak memakai jimat, orang tua menyuruh ngalap berkah pada kyai A, orang tua menyuruh anak berjabat tangan dengan lelaki bukan mahrom, dll. Maka, saat sang anak menolak hal tersebut tidaklah dikatakan durhaka. Bahkan ini termasuk bakti kepada orang tua karena mencegah mereka dari perbuatan haram.

Allah berfirman yang artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Qs. Luqman: 15)

Namun, seorang anak hendaknya tetap menggunakan adab dan perkataan yang baik. Dan terus mempergauli dan mendakwahi mereka dengan baik pula.

2. Anak tidak patuh atas larangan orangtua menjalankan syariat Islam

Tidak disebut durhaka anak yang tidak patuh saat orangtuanya melarang sang anak menjalankan syariat Islam, padahal di saat itu orang tua sedang tak membutuhkannya (misal karena orang tua sedang sakit atau saat keadaan darurat). Contoh konkritnya: melarang anaknya shalat jama’ah, memakai jilbab, berjenggot, menuntut ilmu syar’i, dll.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah wajib mentaati makhluk yang memerintah agar maksiat kepada Allah.” (HR. Ahmad). Dan di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan pula bahwasanya ketaatan hanya dilakukan dalam perkara yang baik. Maka janganlah engkau melakukan perkara yang haram dengan alasan ingin berbakti pada orang tuamu. Tidak wajib bagimu taat pada mereka dalam bermaksiat pada Allah.

3. Orang tua yang marah atas keistiqomahan dan nasihat anaknya

Seorang anak wajib menasihati orang tuanya saat mereka melanggar syariat Islam. Apabila orang tua sakit hati dan marah, padahal sang anak telah menggunakan adab yang baik dan perkataan yang lembut, maka hal ini tidak termasuk durhaka pada orang tua.

Saat gundah menyapamu, …
Bagaimana ini, aku telah membuat orang tuaku marah? Padahal bukankah keridhaan Allah bergantung pada keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan Allah, bergantung pada kemurkaan kedua orang tua (HR. Tirmidzi)?
Saudariku, marahnya orang tua atas keistiqomahan dan nasihat anak, tidaklah termasuk dalam hadits di atas. Hadits di atas tidak berlaku secara mutlak, kita tetap harus melihat kaidah birrul walidain.

Ingatlah saat Nabi Ibrahim menasihati ayahnya, “Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu durhaka kepada Allah Yang Maha Pemurah.” (Qs. Maryam: 44). Orang tua yang menolak kebenaran Islam kemudian mendapat nasihat dari anaknya, kemungkinan besar akan marah. Tapi sang anak tetap tidak dikatakan durhaka.

Saudariku, bila orangtuamu marah atas keistiqomahanmu, maka ingatkan dirimu dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapa yang membuat Allah murka karena ingin memperoleh ridha manusia, maka Allah akan murka padanya dan Allah menjadikan orang yang ingin ia peroleh ridhanya dengan membuat Allah murka itu akan murka padanya. Dan siapa yang membuat Allah ridha sekalipun manusia murka padanya, maka Allah akan ridha padanya dan Allah menjadikan orang yang memurkainya dalam meraih ridha Allah itu akan ridha pula padanya, sampai-sampai Allah akan menghiasi si hamba dan menghiasi ucapan dan amalannya di mata orang yang semula murka tersebut.” (HR. Ath Thabrani)

Subhanallah. Perhatikanlah hadits di atas! Ketika engkau menaati orang tuamu dalam bermaksiat pada Allah, agar orang tuamu ridha. Sedangkan sebenarnya Allah Murka padamu. Maka, bisa jadi Allah justru akan membuat orang tuamu tetap murka pula kepadamu. Meski engkau telah menuruti keinginan mereka.
Dan sadarkah engkau, saat engkau menuruti mereka dalam perbuatan maksiat pada Allah, maka sejatinya perintah mereka akan terus berlanjut. Tidakkah engkau khawatir Allah akan murka pada orangtuamu disebabkan mereka terus memerintahkanmu bermaksiat kepada-Nya.

Saudariku, bukankah hati kedua orang tuamu berada di genggaman Allah. Maka, yang terpenting bagimu adalah berusahalah meraih ridha Allah dengan keshalihan dan keistiqomahanmu. Semoga dengan demikian Allah Ridha padamu. Semoga Allah menghiasi ucapan dan amalan kita sehingga orang tua kita pun -bi idznillah- akhirnya ridha kepada kita.

Akhlaq Mulia, Penarik Hati yang Banyak Dilalaikan

Ustadz Abdullah Zaen, Lc dalam bukunya 14 Contoh Praktek Hikmah dalam Berdakwah berkata, “Kerenggangan antara orangtua dan anak itu seringkali terjadi akibat ‘benturan-benturan’ yang terjadi dampak dari orang tua yang masih awam memaksa si anak untuk menjalani beberapa ritual yang berbau syirik, sedangkan si anak berpegang teguh dengan kebenaran yang telah ia yakini. Akhirnya yang terjadi adalah kerenggangan di antara penghuni rumah tersebut. Hal itu semakin diperparah ketika si anak kurang bisa mencairkan suasana dengan mengimbangi kesenjangan tersebut dengan melakukan hal-hal yang bisa membahagiakan orangtuanya. Padahal betapa banyak hati orang tua -bi idznillah- yang luluh untuk menerima kebenaran yang dibawa si anak bukan karena pintarnya anak beragumentasi, namun karena terkesannya sang orang tua dengan akhlak dan budi pekerti anaknya yang semakin mulia setelah dia ngaji!! Penjelasan ini sama sekali tidak mengecilkan urgensi argumentasi yang kuat, namun alangkah indahnya jika seorang muslim apalagi seorang salafi bisa memadukan antara argumentasi yang kuat dengan akhlak yang mulia!.”

Maka, akhlaq yang mulia adalah jalan terdekat menuju luluhnya hati orangtua. Anak adalah mutiara hati orang tua. Saat mutiara itu bersinar, hati orang tua mana yang tidak menjadi terang.

Percaya atau tidak. Kedekatanmu kepada mereka, perhatianmu, kelembutanmu, bahkan hanya sekedar wajah cerah dan senyummu di hadapan mereka adalah bagaikan sinar mentari yang menghangatkan hati mereka.

Sayangnya, banyak dari kita yang justru melalaikan hal ini. Kita terlalu sibuk dengan tuntutan kita karena selama ini orangtua-lah yang banyak menuruti keinginan kita. Seakan-akan hanya orangtua-lah yang wajib berlaku baik pada kita, sedang kita tidak wajib berbuat baik pada mereka. Padahal, kitalah sebagai anak yang seharusnya lebih banyak mempergauli mereka dengan baik.

Kita pun terlalu sibuk dengan dunia kita. Juga sibuk dengan teman-teman kita. Padahal orang tua hanya butuh sedikit perhatian kita. Kenapakah kita begitu pelit mengirimkan satu sms saja untuk menanyakan kabar mereka tiap hari? Sedangkan berpuluh-puluh SMS kita kirimkan untuk sekadar bercanda ria dengan teman kita.

Kemudian, beratkah bagi kita untuk menyenangkan mereka dengan hadiah? Janganlah engkau remehkan meski sekedar membawa pulang oleh-oleh seplastik singkong goreng kesukaan ayah atau sebungkus siomay favorit ibu. Harganya memang tak seberapa, tapi hadiah-hadiah kecil yang menunjukkan bahwa kita tahu apa kesukaan mereka, apa yang mereka tak suka, dan apa yang mereka butuhkan, jauh lebih berharga karena lebih menunjukkan besarnya perhatian kita.

Dakwahku, Bukti Cintaku Kepada Ayah Ibu…

Hakikat kecintaan kita terhadap seseorang adalah menginginkan kebaikan bagi dirinya, sebagaimana kita menginginkan kebaikan bagi diri kita sendiri. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak akan sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sehingga dia mencintai bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maka, wujud kecintaan kita kepada orangtua kita adalah mengusahakan kebaikan bagi mereka.
Tahukah engkau kebaikan apa yang dimaksud?

Seorang ayah telah berbuat baik kepada anaknya dengan pendidikan dan nafkah yang diberikan. Sedangkan ibunya telah merawat dan melayani kebutuhan anak-anaknya. Maka sudah semestinya anaknya membalas kebaikan tersebut. Dan sebaik-baik kebaikan adalah mengajak mereka kepada kebahagiaan dan menyelamatkan mereka dari api neraka. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu.” (Qs. At Tahrim 6)

Saudariku, jika engkau benar-benar mencintai orangtuamu, maka jadikanlah dakwahmu sebagai bakti terindahmu kepada mereka. Ingatlah lagi mengenai dakwah Nabi Ibrahim kepada orangtuanya. Bakti pada orang tua sama sekali tidak menghalangi kita untuk berdakwah pada mereka. Justru karena rasa cintalah, yang membuat kita menasihati mereka. Jika bukan kita, maka siapakah lagi yang akan mendakwahi mereka?

Apakah harus dengan mengajak mereka mengikuti kajian? Jika bisa, alhamdulillah. Jika tidak, maka sesungguhnya ada banyak cara yang bisa engkau tempuh agar mereka bisa mengetahui ilmu syar’i dan mengamalkannya.

Jadilah engkau seorang yang telaten dan tidak mudah menyerah dalam berdakwah kepada orang tuamu.
Ingatlah ketika engkau kecil. Ketika engkau hanya bisa tidur dan menangis. Orangtuamulah yang mengajarimu, mengurusmu, memberimu makan, membersihkanmu dan memenuhi kebutuhanmu. Ketika engkau mulai merangkak, kemudian berdiri, dengan sabar orangtuamu memegang tanganmu dan melatihmu. Dan betapa senangnya hati orangtuamu melihat langkah kaki pertamamu. Bertambah kesenangan mereka ketika engkau berjalan meski dengan tertatih-tatih. Saat engkau telah bisa berlari-lari, pandangan orangtuamu pun tak lepas darimu. Menjagamu dari melangkah ke tempat yang berbahaya bagimu.

Ketika engkau mulai merasa letih berdakwah, ingatlah bahwasanya orangtuamu telah membesarkanmu, merawatmu, mendidikmu bertahun-tahun tanpa kenal lelah.

Ya. Bertahun-tahun mereka mendidikmu, bersabar atas kenakalanmu… Maka mengapakah engkau begitu mudahnya menyerah dalam berdakwah kepada mereka? Bukankah kewajiban kita hanyalah menyampaikan, sedangkan Allah-lah Yang Maha Pemberi Hidayah. Maka teruslah berdakwah hingga datang waktunya Allah Membuka hati kedua orangtua kita.

Landasi Semuanya Dengan Ilmu

Seorang anak dengan sedikit ilmu, maka bisa jadi ia akan bersikap lemah dan mudah futur (putus asa) saat menghadapi rintangan dari orangtuanya yang sudah banyak makan garam kehidupan. Bahkan, ia tidak bisa berdakwah pada orang tuanya. Sedangkan seorang anak yang ilmunya belum matang, bisa jadi ia bersikap terlalu keras. Sehingga orangtuanya justru makin antipati dengan dakwah anaknya.

Maka, bekalilah dirimu dengan ilmu berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman yang benar, yaitu pemahaman salafush shalih. Karena dengan ilmulah seorang mampu bersikap bijak, yaitu mampu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya.

Dengan ilmulah kita mengetahui hukum dari permasalahan yang kita hadapi dan bagaimana solusinya menurut syariat. Dengan ilmulah kita mengetahui, pada perkara apa saja kita harus menaati orang tua. Pada perkara apa sebaiknya kita bersikap lembut. Dan pada perkara apakah kita harus teguh layaknya batu karang yang tetap berdiri tegak meski berkali-kali dihempas ombak. Dan yang tidak kalah pentingnya kita bisa berdakwah sesuai dengan yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.

Maka tidak benar jika saat terjadi benturan sang anak justru berputus asa dan tidak lagi menuntut ilmu syar’i. Padahal dia justru sangat butuh pada ilmu tersebut agar dapat menyelesaikan permasalahannya. Saat terjadi konflik dengan orang tua sehingga engkau kesulitan mendatangi majelis ilmu, usahakanlah tetap menuntut ilmu meski hanya sekedar membaca buku, mendengar rekaman kajian atau bertanya kepada ustadz. Dan segeralah kembali ke majelis ta’lim begitu ada kesempatan. Jangan lupa! Niatkanlah ilmu yang kau cari itu untuk menghilangkan kebodohan pada dirimu dan orang lain, terutama orangtuamu. Karena merekalah kerabat yang paling berhak atas dakwah kita.

Karena itu, wahai saudariku…
Istiqomahlah!
Dan bingkailah keteguhanmu dengan ilmu dan amal shalih
Hiasilah dirimu di depan orangtuamu dengan akhlaq yang mulia
Tegar dan sabarlah!
Tegarlah dalam menghadapi rintangan yang datang dari orangtuamu.
Dan sabarlah dalam berdakwah kepada orang tuamu
Tetap istiqomah dan berdakwah. Sambil terus mendoakan ayah dan ibu
Hingga saat datangnya pertolongan Allah…
Yaitu saat hati mereka disinari petunjuk dari Allah
insyaa Allah

Teriring cinta untuk ibu dan bapak…
Semoga Allah Mengumpulkan kita di surga Firdaus-Nya. Amiin.

Maraaji’:

1. Durhaka kepada orang Tua oleh ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, majalah Al Furqon edisi 2 Tahun IV
2. 14 Contoh Praktek Hikmah Dalam Berdakwah, Ustadz Abdullah Zaen, Lc.
3. Kajian Bahjah Qulub Al Abror oleh ustadz Abu Ukkasyah Aris Munandar, tanggal 4 November 2007

***

(muslimah.or.id)

Kamis, Agustus 25, 2011

Malam Lailatul Qodar

Assalaamua'laikum Wr.Wb

Diantara karunia Allah swt kepada hamba-hamba-Nya pada sepuluh malam terakhir adalah dijadikannya satu malam lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya ;

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya : “Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr : 3)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan umatnya yang hendak mendapatkan malam mulia ini agar mencarinya pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan, sebagaimana diriwayatkan oleh imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan".

Namun dikarenakan tidak jarang terjadi perbedaan awal masuk Ramadhan di negara-negara islam maka bagi kaum muslimin yang ingin mendapatkan Lailatul Qadr hendaklah dia mencarinya disetiap malam pada sepuluh malam terakhirnya.

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda: "Siapa yang ingin mencari (Lailatul Qadr), maka hendaklah ia mencarinya pada sepuluh akhir Ramadlan."

Lailatul Qodr tidak hanya dikhususukan bagi orang yang beritikaf di masjid akan tetapi ia diperuntukan bagi kaum muslimin yang bersungguh-sungguh didalam beribadah dan tidak membuang-buang waktunya dengan amal-amal yang tidak bermanfaat pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan baik dirinya beritikaf atau tidak.

Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah berkata; "Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya."

Seorang yang ingin mendapatkan Lailatul Qadr hendaklah memperhatikan hari-harinya di sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan ibadah-ibadah ketaatan kepada Allah swt. Hal demikian tidak hanya dilakukan pada malam-malam hari akan tetapi juga di siang-siang harinya, diantaranya : sedekah, membantu orang lain, memperhatikan shalat-shalat fardhu dan nafilah, dzikir, tilawah al qur’an, doa, qiyamullail atau lainnya.

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,"Dan barang siapa yang menegakkan (shalat pada malam) Lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

Dan sebaik-baik doa yang diucapkan pada malam itu adalah :

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Sebagaimana hal itu diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi dari Aisyah ia berkata; wahai Rasulullah, apabila aku mengetahui malam apakah lailatul qadr, maka apakah yang aku ucapkan padanya? Beliau mengatakan: "Ucapkan; ALLAAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN KARIIMUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU 'ANNII (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan dan Maha Pemurah, Engkau senang memberikan ampunan, maka ampunilah aku).” Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih.
Wallahu A’lam

Wassalaamualaikum Wr Wb

sumber : http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/malam-lailatul-qodar.htm

Senin, Agustus 22, 2011

Amalan di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Dari ‘Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarung, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya “. (HR. Al-Bukhari no. 1884 dan Muslim no. 2008)
Dalam lafazh yang lain:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
“Pada sepuluh terakhir bulan Ramadlan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya.” (HR. Muslim no. 2009)
Ada dua penafsiran di kalangan ulama mengenai makna ‘mengencangkan sarung’:
a. Ini adalah kiasan dari memperbanyak ibadah, fokus untuk menjalankannya, dan bersungguh-sungguh di dalamnya.
b. Ini adalah kiasan dari menjauhi berhubungan dengan wanita. Ini adalah pendapat Sufyan Ats-Tsauri dan yang dirajihkan oleh Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahumallah.
Makna ‘menghidupkan malam’ adalah mengisinya dengan ibadah dibandingkan tidur yang merupakan saudara dari kematian.
Makna ‘membangunkan keluarga’ adalah mendorong dan memerintah keluarga untuk mengisi malam-malam itu dengan ibadah.

Pada dasarnya, membangunkan keluarga untuk shalat malam adalah hal yang disunnahkan. Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِي وَجْهِهَا الْمَاءَ رَحِمَ اللَّهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنْ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ وَأَيْقَظَتْ زَوْجَهَا فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ الْمَاءَ
“Allah merahmati seseorang yang bangun malam kemudian shalat lalu membangunkan isterinya, apabila isterinya menolak, dia akan memercikkan air ke mukanya. Dan Allah merahmati seorang isteri yang bangun malam lalu shalat, kemudian dia membangunkan suaminya, apabila suaminya enggan, maka isterinya akan memercikkan air ke muka suaminya.” (HR. Abu Daud no. 1113, An-Nasai no. 1592, dan Ibnu Majah no. 1326)
Akan tetapi hal ini lebih disunnahkan lagi di 10 terakhir ramadhan. Karena shalat lail mengandung banyak keutamaan sehingga tidak pantas bagi seorang muslim atau keluarganya untuk luput darinya. 10 hari terakhir juga adalah penutup bulan ramadhan, sementara setiap amalan itu tergantung dengan penutupnya. Sebagaimana dalam hadits Sahl bin Sa’ad radhiallahu anhu bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
“Dan sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupannya.” (HR. Al-Bukhari no. 6117)

Kemudian, ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan pada 10 hari ini tidak terbatas pada shalat lail saja, akan tetapi mencakup semua jenis ibadah seperti membaca Al-Qur`an, berdzikir, berdoa, bersedekah, dan selainnya.

Di antara keistimewaan 10 hari ini adalah di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan atau yang dikenal dengan malam al-qadr. Pada malam ini Al-Qur`an diturunkan, pada malam ini ditetapkan takdir untuk setahun berikutnya, dan pada malam ini terdapat banyak pengampunan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad-Dukhan: 3-5)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dan siapa yang menegakkan (shalat pada malam) pada lailatul Qadr dengan keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Al-Bukhari no. 34 dan Muslim no. 1268)
Karena semua keutamaan inilah, sebagian ulama berpendapat bahwa 10 terakhir ramadhan itu lebih utama dibandingkan 10 hari pertama dzulhijjah. Wallahu a’lam.

Jumat, Agustus 19, 2011

17 Agustus 2011

Assalaamualaikum Wr Wb

Tujuh belas agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih di kandung badan
Kita tetap setia tetap setia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap setia
Membela negara kita


itulah lagu yang menggambarkan suasana kebanggaan kita berbangsa Indonesia, bernegara Indonesia
tanda lahirnya bangsa Indonesia, lahirnya Kemerdekaan Indonesia

Lagu ini, adalah simbol bahwa Rakyat Indonesia telah merdeka, didalam bangsa dan negara yang merdeka, kemerdekaan yang ada dalam jiwa dan raga, dan setialah setiap rakyat yang ada didalam negara dan bangsa Indonesia.

Menengok sejarah masa lalu, setiap perjuangan dalam peristiwa-peristiwa penting, dari Bandung, Batavia, Jogjakarta, Semarang, Bali, Lampung, Maluku, Aceh, dan daerah-daerah lainnya, pahlawan-pahlawan memperjuangkan nasib negara ini, merasa memiliki negara ini, karena ketika negara ini merdeka, mereka turut merdeka...tak apa mengorbankan sandang mereka, pangan mereka, papan mereka, serta darah, bahkan nyawa mereka...hanya untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia, menjadi negara yang MERDEKA

Mungkin inilah semangat yang telah tertinggalkan dan dilupakan, setiap nafas dan nyawa yang ada didalam negara tercinta kita, pasti juga telah lupa, bagaimana rasanya berjuang demi negara, setia, berkorban, mungkin hanya beberapa abdi negara, yang berhadapan langsung ditanah-tanah yang tak tersentuh, bahkan sering bersitegang dengan negara tetangga...dan juga beberapa abdi negara yang mau mengangkat daerah-daerah yang tertinggal, tanpa pamrih dia mengabdi, berkorban dan berjuang untuk negera ini.

untuk saudara-saudaraku yang telah memanfaatkan negara ini untuk kepentingan pribadi atau kelompok, ingatlah akan nasib penerus bangsa ini, seperti kita menggali lubang, yang kita siapkan bukan untuk kita, tapi untuk anak-anak dan cucu-cucu kita.

Nasib bangsa ini ada pada pundak kita semua, rakyat Indonesia...

Wassalaamualaikum Wr Wb

Selasa, Agustus 16, 2011

acara Bukber bareng temen2 kantor di pasar baru

Assalaamualaikum Wr Wb
Alhamdulillah, dalam bulan penuh rahmat ini, temen2 sebidang di tempat kerjaku, mendapatkan penghormatan, merayakan bertambahnya umur mereka, dalam satu bidang ada 3 orang sekaligus, mantap bukan.

Alhasil, direncanakanlah acara buka puasa bareng, demi menjaga keharmonisan antara sesama umat beragama, karena ada teman2 yang memang beragama non muslim, indah bukan...hmm tak kusangka, masih ada keindahan dipanasnya ibukota...

jarak dari tempat kerja ke lokasi memang tak terlalu jauh, akhirnya teman2 memutuskan untuk berjalan kaki ke lokasi, tak sampai 10 menit sudah sampai ke lokasi...lumayan nyaman...walau kaki sedikit capek, tak beberapa lama, menyusul teman2 kami yang dibelakang, dan tak ketinggalan dengan kepala bidang kami...

lumayan ramai, apalagi kita jarang banget ngadain acara seperti itu, jadi terlihat bagaimana kita kalau sama2 kumpul bareng diluar kantor...semoga ada acara2 lagi berikutnya...

yang paling penting adalah, doaku untuk teman2ku...semoga hajat dari teman2ku yang merayakan bertambahnya umur mereka bisa terkabulkan, dan menjadi sosok2 penerus bangsa yang berdedikasi...Aamienn

dan untuk teman2 yang lain, jangan lupa diadain acara selanjutnya...wkwkkw (*ngarep.com)

Wassalaamualaikum Wr Wb

Senin, Agustus 15, 2011

Adikku dah mulai puasa

Alhamdulillah, Sang Hina masih diberikan sedikit kekuatan dari Allah, untuk berbagi cerita dengan saudara2ku diluar sana.

Bulan Puasa ini, memang berat dari bulan2 sebelumnya, dan tahun ini adalah tahun yang berat pula, daripada tahun2 sebelumnya. walaupun bukan pertama kali, jauh dari keluarga, namun kali ini, tak bisa ku sesekali pulang seminggu sekali, karena jarak yang memisahkan.

Jauh dari keluarga, memang tampaknya sulit kuatasi, namun mungkin ini harapan TuhanKu, yang ingin mendidikku hanya untuk bergantung kepadaNya. dari semua cerita perjalanan hidupku, mungkin ditempat inilah wujud nyata siapa diriku, apa yang telah kucari selama ini, dan pembuktian pelajaran2 hidup yang telah aku alami.

Pengalaman Pribadiku ketika kecil, aku puasa

Dulu ketika aku kecil, sejak dari TK, aku sudah belajar untuk berpuasa, walaupun masih saja, ketika bedug dhuhur terdengar, aku langsung berlari, mencari segelas air, dan sepiring nasi...hal itu berjalan sampai aku kelas 1 SD, sementara kelas 2 aku sudah memulai untuk berpuasa FULL, tak ada janji-janji yang diberikan orang tuaku, hanya berupa GENGSI jika aku ketahuan tak puasa diantara teman2ku...hmm....
rasanya malu bercampur semua, masa aku kalah dari teman2 sebayaku...

akhirnya itulah tujuanku, GENGSI ...tak melulu mencari RIDHO ALLAH, ataupun dilakukan dengan GEMBIRA, cerminan seorang anak kecil yang normal, yang memang blm menemukan hidayah, mungkin inilah yang dirasakan adik kecilku, yang bernama Almeida Ulfiani Nursyifa, adik kecilku yang cantik, rupawan, centik, nakal namun mengobati semua rasa rinduku ketika kulelah.

Adikku dah mulai puasa

tak terasa adikku sudah mulai berajak, berubah menjadi sesosok gadis kecil yang mungil, sudah berusaha untuk memulai puasanya. ada kebanggaan tersendiri, dengan dia sudah mulai belajar mengaji, dan puasa, itu hadiah luar bisa, dikala aku jauh dari adikku.

mungkin niatnya berbeda dengan pengalaman pribadiku ketika aku masih kecil, mengharapkan balasan untuk usahanya selama berpuasa, tak apalah, aku pikir,
hitung-hitung masih belajar, pelan dan perlahan pasti dia akan faham, tentang arti puasa. bukan karena GENGSI, bukan karena MALU atas TEMAN2, dan bukan karena makhluk, tapi karena HATInya berkata SEMUA KARENA ALLAH, semoga... Aamiennn

Kamis, Agustus 11, 2011

Kelelahan Hati

ijinkan kugantungkan semua bebanku sejenak
tuk hilangkan penat yang ada dihati
ku akui ku lelah
lelah dengan semua ini
terkadang ku ingin terbangkan jiwa
dan meninggalkan raga
menuju tempat terakhir
hidup terkakhir untuk menjadi abadi

namun kuyakin, setiap aral yang melintang
jiwaku bergolak tuk teriak
kusanggup lalui itu
karena Ia selalu ada
saat ku terpuruk
saat ku terjatuh
saat ku tertunduk
saat ku terluka
saat ku tertawa
saat ku tersenyum
saat ku bahagia
saat ku bangkit
Ia selalu ada dalam hatiku

menuntukku ke jalan nurani
tak akan kuingkari setiap petunjukNya
dan setiap titahNya
karena aku abdi
karena aku makhluk
karena aku kecil
karena aku tak punya kuasa
karena aku hanya seorang Hamba
terimalah ketergantunganku Ya Robb

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung (3:173)

Senin, Agustus 01, 2011

Ramadhan kali ini...

Assalaamualaikum Wr Wb

Sang Hina akui, ramadhan kali ini terasa berbeda, hm...walaupun tidak pertama kalinya hidup di perantauan, namun kali ini benar-benar jauh dari keluarga dan orang2 yang kucintai. teringat waktu ramadhan tahun lalu, bagaimana ku begitu bersemangat untuk menghabiskan waktu berbuka puasa dengan keluargaku, beserta bapak ibu, kedua adikku, suasana yang benar2 membuatku rindu kali ini...
dan yang membuatku mengapa merasa ramadhan kali ini berbeda, karena orang yang kucintaipun meninggalkanku untuk orang yang dia cintai...ironi memang...hm..hmm...jadi ingat masa lalu...hehehe...tak terasa kejadian 7 tahun yang lalu terulang kembali...saat dimana masuk bulan ramadhan, ditinggalkan orang terkasih...
hanya Allah yang Maha Tahu tentang semua yang ada didalam dunia ini beserta rahasia2nya...

terucap kata syukur namun lirih
kuakui ku berusaha ikhlas
luka ini masih terasa
begitu hangat dan harum
terdiam membisu
lebih baik Engkau ambil nyawaku
begitu doaku kepadaMu
aku tahu Hamba Dzolim
Hamba Serakah
Hamba Khilaf
Ampuni Aku Ya Robb
Terimalah TaubatKu...
Terimalah Hamba untuk kembali kesisiMu dalam keadaan suci...Aamienn

Wassalaamualaikum Wr Wb

Senin, Juli 25, 2011

Jadwal Sholat

Jumat, Juni 24, 2011

Aku bukan Seorang Anak yang Berbakti...

Assalaamualaikum Wr Wb

Awal bulan kemaren, baru saja kuterima gaji
ingin sekali bersenang-senang
dengan membawa penghasilanku
ingin kubeli barang yang menjadi impianku
akhirnya kupergi ke salah satu mall
dan mulai saja kumencari
barang yang menjadi idamanku
setelah kutemukan
tanpa berfikir panjang
aku membelinya
tak apa, walau mahal
yang penting aku bisa memilikinya
memiliku barang yang menjadi impianku
dan
akhirnya kumemilikinya...
senang sekali rasanya...
sampai di kos pun, aku tetap menyukainya
memuaskan hatiku yang telah lama menginginkannya
kalau bisa kuungkapkan
"inilah hari terindah dalam hidupku"

beberapa saat
hpku berbunyi
terdengar lirih diujung sana
suara seorang laki-laki
dengan terbatuk-batuk
dia mengucapkan salam kepadaku
"Assalaamualaikum wa Rohmatullohi wa Barokatuh"
kujawab salamnya " Waalaikumsalam wa wa Rohmatullohi wa Barokatuh"
"apa kabarmu nak", sapa lelaki yang ternyata adalah ayahku
"Alhamdulillah, baik yah", jawabku
"keadaan ayah bagaimana?",lanjutku
"Alhamdulillah, ayah baik-baik saja"jawab ayahku
tetapi aku yakin, tadi dia terbatuk-batuk, menandakan beliau sedang sakit
"Ayah, sudah periksa belum?" tanyaku
"belum, ayah tidak apa-apa anakku, kamu jangan khawatirkan ayah, kamu fokus saja dengan pekerjaanmu disana", balas ayahku
"Ayah, periksakan saja dulu kesehatan ayah ke dokter, aku khawatir dengan kondisi ayah"kataku
"Ayah tidak apa-apa anakku, jangan kau khawatirkan ayah, ayah sudah bahagia, kalau kamu sendiri juga sehat" jawab ayahku
"ya sudah kalau begitu, bisa bicara dengan bunda yah?", tanyaku
terdengar dari hpku, ayah memanggil bundaku,
"iya anakku, ada apa?"sahut ibuku
"ibu, ayah sakit ya?kenapa tidak diperiksa ke dokter?"tanyaku
"anakku, ayahmu memang sakit, tapi kami sedang tidak ada uang untuk periksa ke dokter?"jawab ibuku
"ayah sakit apa bu?"tanyaku
"sering batuk2 dan kadang muntah2"jawab ibuku
sesaat aku terkejut, kaget, ternyata ayahku sedang sakit parah, sedangkan aku
baru mendapat gaji pertama, langsung kupuaskan nafsuku
untuk membeli barang kesayangku, dengan harga yang mahal
tapi setelah kuketahui hal ini

aku merasa berdosa, aku merasa menjadi anak yang paling tidak berbakti
tak pernah kuingat apa yang sedang terjadi dengan ayah ibuku
tak pernah kuingat yang sedang mereka alami sekarang
tak pernah kumerasa, ketika mereka berdua kedinginan tanpa selimut yang hangat
sedangkan aku masih nyaman ditempat tidurku
tak pernah kutahu, ketika mereka berdua kelaparan, sendangkan aku kekenyangan bahkan makanan sampai tersisa kubuang sia-sia
tak pernah kumerasa, ketika mereka kesakitan, dan aku tertawa bersama teman2 kerjaku, dan tak pernah menanyakan kabar mereka
tak pernah terfikir, bahwa mereka membutuhkanku, sedangkan aku...
aku menjadi anak yang paling durhaka, dan yang paling tidak berbakti

Ya Allah, berdosa sekali diriku ini, tak pantas kumemintaMu untuk mengampuni semua dosaku kepada orang tuaku yang selama ini merawatku dengan kasih sayang, perih, duka, tertatih, bahkan terluka

Ya Allah, apakah hamba pantas Engkau Ampuni, sedangkan aku masih saja tidak menyayangi kedua orang tuaku yang sedang membutuhkanku, sedangkan aku masih egois

Ya Allah...

Ya Allah

Ya Allah

sayangi mereka, sayangi kedua orangtuaku, sayangi mereka Ya Allah, seperti mereka menyayangiku...jangan Engkau timpakan kepada mereka kesusahan, kesulitan, kesakitan, namun timpakan semuanya kepadaku Ya Allah

jika ada yang bisa kulakukan untuk menebus segala dosaku kepada orang tuaku, akan kulakukan Ya Allah

Ijinkan Hamba, berilah hamba waktu Ya Allah, panjangkanlah Usia mereka agar Hamda bisa membalas semua kebaikan dan kasih sayang mereka.

Ya Allah, Ampuni dosa-dosa mereka, angkat derajat mereka Ya Allah...

Ya Allah, Aku mencintai Ayah Bundaku, Aku Sayang mereka


*tak terasa airmataku mengalir perlahan, kupinta doa terdalam, hanya untuk orang tuaku

paginya, kujual barang idamanku,
segera kupulang kekampung halamanku,
dan kutemui kedua orangtuaku
kupinta maaf dari mereka
dan akan kulakukan apapun
untuk kebahagiaan kedua orangtuaku
Aku berjanji

Wassalaamualaikum Wr Wb

Rabu, Mei 25, 2011

Jujur dalam Niat

Assalaamualaikum Wr Wb

"Innama A'malu bin Niat"
“Diriwayatkan dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab ra. Ia berkata: aku pernah mendengar rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya amal itu terhatung pada niat, dan setiap orang hanya memperoleh apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ditujunya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang dihijrahkannya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh dua imam hadits, yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhary dan Abi Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisabury dalam Shahih keduanya, yang merupak kitab paling sahih tentang hadits.

Bukhari meriwayatkan hadits ini pada bagian awal kitabnya, yaitu bagian al-Iman, bab Ma jaa’a annal-A ‘maal bin-Niyyatil Hasanah wa likullimri’in ma Nawaa, dan di tempat lain dalam Shahih-nya. Sementara Imam Muslimin mencantumkannya dalam kitab al-Imaarah, bab Qauluhu saw. ‘Innamal-A ‘maalu bin niyyah’, nomor 1907

Latar belakang lahirnya hadist adalah Diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Mu’jam al-kabiir-nya dengan rangkaian rawi yang tsiqah (bisa dipercaya) dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: di antara kami ada seorang laki-laki yang melamar seorang wanita yang dipanggil dengan nama Ummu Qais, namun wanita itu menolaknya kecuali jika laki-laki itu berhijrah (ke Madinah). Kemudian laki-laki itu ikut hijrah, lalu menukahi wanita tersebut. Maka kami pun memberikannya julukan Muhajiru ummi Qais (orang yang berhijrah karena Ummu Qais)

Jujur dalam Niat, adalah Kejujuran kita untuk menundukkan hati kita dengan kebulatan niat yang sebenar-benarnya, yaitu niat untuk mencari Ridho Allah dan RosulNya...inilah yang selama ini masih banyak saudaraku yang bimbang dengan hatinya, dengan kebulatan niat, dalam kejujuran niatnya...

seringkali kita bisa berkata, dalam berbuat apapun yang diperintahkan oleh Agama, dan menurut kita baik, maka kita hanya mendalaminya secara niat saja, tapi niat kitapun belum tentu benar...

banyak dari kita ingin bersikap sesuai kata hati, namun faktanya mereka terkungkum dalam kompleksnya kehidupan kita, jangankan mau mengganti pendapat, sedikit-sedikit harus melihat kanan-kiri, untuk memastikan bahwa dia tidak bertentangan dengan suara atau pilihan kelompok lain, kejujuran dalam hati sangat bertentangan dengan pembentukan image seseorang, karena ketika seseorang ingin mendapatkan image baik, maka dibuatlah sikap dan perilaku yang baik, dan semua lingkungannya pun dirubah untuk mendukung dia mendapat image baik. namun, apakah ini dilakukan atas dasar kujujuran dalam niat, sesuaikan dengan kata hatinya.

mari kita renungkan, kenapa dalam setiap kita akan memulai ibadah, baik ibadah sunnah maupun wajib, dalam rukunnya dapat dipastikan terdapat niat. Mengapa hal ini sangat penting, karena niat kitalah yang nantinya dipertanggungjawabkan pertama kali, niat itu diikrarkan dalam hati, dan hati adalah salah satu bagian tubuh kita yang paling sulit untuk dikendalikan.

berkaca dari sejarah perjalanan Rosullallah, ketika mendapatkan wahyu untuk disampaikan kepada penduduk Makkah, berapa tahun Rosul berdakwah, sebelum turun perintah untuk sholat, mengapa begitu lama baru turun perintah Allah untuk melaksanakan ibadah.

Karena Allah ingin mendidik umatNya untuk menundukkan hati dengan keTAUHIDAN terlebih dahulu, Tauhid ini adalah pengakuan Keimanan dari hati, bahwa hati telah tunduk dan percaya bahwa Tiada Tuhan selain ALLAH dan Rosullallah adalah Utusan Allah.

jika kita telah berhasil menundukkan hati kita, maka kejujuran niat yang akan kita dapatkan, dan setelah itu maka kita jujurkan lisan kita, kita jujurkan sikap, dan amal kita...

Tundukkan Hatimu, untuk mencapai Kejujuran dalam Niat, Niat untuk mencari Ridho Illahi Robbi...
Wassalaamualaikum Wr Wb

Kamis, Mei 19, 2011

Ciri-ciri Wanita atau Istri yang Sholehah yang diRindu Surga (bagian 3)

1. Menerima dengan ikhlas kepemimpinan suami dan qanaah kepadanya

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain, dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalih ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (An-Nisa: 34)

“…. Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunya kelebihan di atas mereka. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (Al-Baqarah: 228)

2. Keridhaan suami atas sikap istri adalah pintu surga bagi istri

“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab: “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah lagi. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah bersabda: “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad dan selainnya)

“Jika wanita mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, memelihara kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka dikatakan kepadanya (pada hari Kiamat): ‘Masuklah ke dalam Surga dari pintu manapun yang kamu suka’”. (HR. Ahmad)

3. Mentaati suami, kecuali dalam perkara maksiat

“Hanyalah ketaatan itu dalam perkara yang ma’ruf.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
“Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ahmad)

“Dan para istri yang kalian khawatirkan (kalian ketahui dan yakini) nusyuznya maka hendaklah kalian menasihati mereka, meninggalkan mereka di tempat tidur, dan memukul mereka. Kemudian jika mereka menaati kalian maka janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka.” (An-Nisa`: 34)

“Rasulullah SAW pernah ditanya tentang isteri yang baik. Beliau menjawab: Apabila diperintah, ia selalu taat, apabila dipandang menyenangkan, dan ia selalu menjaga diri dan harta suami (manakala suaminya tidak ada)” (HR. Nasa`i)

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit (penduduk langit) murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha kepadanya.” (HR. Muslim)

Tidaklah seorang mukmin mengambil manfaat setelah ketakwaan kepada Allah SWT yang lebih baik daripada istri shalihah: jika ia menyuruhnya, ia mentaatinya; jika ia memandangnya, ia menyenangkan hatinya; jika ia bersumpah kepadanya, ia menunaikan sumpahnya; dan jia ia sedang pergi darinya, ia memelihara kesucian diri dan menjaga harta suaminya.” (HR. Ibnu Majah)

4. Membantu suami dalam menegakkan agama dan memelihara kehormatannya

“Harta yang utama adalah lisan yang senantiasa berdzikir, hati yang senantiasa bersyukur dan istri beriman yang membantu suami dalam menegakkan bangunan imannya”. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)

“Wanita itu pemimpin di rumah suaminya.” (HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi)

“Sebaik-baiknya istri kalian ialah yang penuh kasih dan taat terhadap suaminya jika mereka bertakwa kepada Allah. Dan seburuk-buruk istri kalian ialah yang bersolek dan banyak akal (untuk memperdaya suaminya); mereka adalah munafik, yang tidak akan masuk Surga dari mereka kecuali seperti gagak yang kedua kaki dan paruhnya berwarna merah.” (HR. Abu Nu’aim)

“Wanita manapun yang menanggalkan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah merusak tabir-Nya darinya.” (HR. At-Tirmidzi)

5. Tidak keluar rumah kecuali atas izin suami

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. ….” (Al-Ahzab: 33)

“…..janganlah ia keluar rumah dalam keadaan suaminya tidak ridha.” (HR. Baihaqi dan Hakim)

“Jika istri salah seorang dari kalian meminta izin untuk pergi ke masjid, maka janganlah menghalanginya.” (HR. Bukhari, Muslim, dan yang lainnya)

“Shalatnya seorang wanita di rumahnya lebih utama dari shalatnya di kamarnya, shalatnya di bilik khususnya lebih utama dari shalatnya di rumahnya.” (HR. Abu-Dawud)

6. Tidak berpuasa sunnah kecuali atas izin suami

“Tidak halal bagi wanita melaksanakan puasa, sedangkan suaminya ada di rumah, kecuali dengan seizinnya.” (HR. Al-Bukhari, dan Muslim)

7. Tidak menyakiti suami serta tidak menuntut kepadanya sesuatu yang tidak dibutuhkan dan melebihi kesanggupannya

“Tidaklah seorang wanita menyakiti hati suaminya di dunia, melainkan istrinya yang berasal dari kalangan bidadari berkata: ‘Jangan sakiti dia, semoga Allah membinasakanmu. Ia hanyalah seorang yang lemah yang nyaris meninggalkanmu (untuk pergi) kepada kami’ ” (HR. At-Tirmidzi)

“Ridhalah dengan apa yang Allah berikan kepadamu, niscaya engkau menjadi manusia paling kaya.” (HR. Al-Bukhari)

“Allah tidak memandang seorang wanita yang tidak berterima kasih kepada suaminya, padahal dia butuh kepadanya.” (HR. An-Nasai)

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?”
Beliau menjawab: “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka pada suatu masa, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata: ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Tidak boleh mengizinkan seseorang masuk ke rumah suami kecuali dengan izin suami

“Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian dan mereka pun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan seorang yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian dan mereka tidak boleh mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah kalian berbuat baik terhadap mereka dalam hal pakaian dan makanan mereka.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibn Majah)

9. Tidak boleh menginfaqkan sebagian hartanya kecuali atas izin suami

“Seorang istiri tidak boleh menginfakkan sebagian harta suami kecuali dengan izinnya” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Hasan)***

Semoga saduran tulisan dari berbagai sumber ini, bisa menjadi hidayah dari Allah untuk saudari-saudariku yang masih mencari, apa dan bagaimana serta kenapa wanita harus berkerudung, dan menjadi istri yang sholehah.....Amiennn.

Ciri-ciri Wanita atau Istri yang Sholehah yang diRindu Surga (bagian 2)

Ada satu peribahasa pendek, sederhana, tetapi dalam artinya, yang berbunyi sebagai berikut: "Tak Kenal Maka Tak Sayang" Sesuai dengan peribahasa diatas, ada satu perintah Allah yang penting yang hampir tak dikenal atau dianggap enteng oleh umat Islam, yaitu keharusan wanita memakai kerudung kepala.

Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur ayat 31 yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang berbunyi sebagai berikut. :
"Katakanlah kepada wanita yang beriman... ... ... . . Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung kepalanya sampai kedadanya"... ... . .

Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sebagai berikut. : "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu'min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih".

Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An Nur yaitu : "Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada rasul dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan Kami turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu dapat mengingatnya".

Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah.
Perintah Allah diatas ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadist beliau yang artinya : "Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya".

Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung kepala, umumnya hanya anak-anak gadis pesantren. Jumlah kaum wanita yang memakai kerudung kepala bisa dihitung dengan jari, tidak ada artinya dari jumlah penduduk Islam yang lebih kurang 180 juta.

Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok sekali dengan bunyi hadits dibawah ini, yang artinya sebagai berikut. : "Saya berdiri dimuka pintu soranga, tiba-tiba umumnya yang masuk ke soranga orang-orang miskin, sedangkan orang yang kaya-kaya masih tertahan, hanya saja bahagian mereka telah diperintahkan masuk neraka, dan aku berdiri di pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita.

Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya tak mau memakai kerudung kepala atau Jilbab, didalam neraka akan mendapat siksaan yang berat sekali sebagai mana diceritakan Nabi Muhammad dalam hadits beliau yang artinya sebagai berikut. ; "Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak dikepalanya didalam neraka, ialah wanita-wanita yang memperlihatkan rambutnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya"

Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits nabi Muhammad yang cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mikraj. Waktu beliau menceritakan nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau memakai kerudung kepala atau jilbab didalam hidupnya, beliau meneteskan air mata.

Begitulah Nabi Muhammad S.A.W. menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya nanti di akherat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai kerudung kepala, banyak alasannya ada yang mengatakan fanatika agama, sudah kuno tidak cocok dengan zaman, panas dan lain sebagainya. Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan sikap kaum wanita di zaman dahulu diwaktu ayat kerudung kepala itu turun, sebagaimana diceritakan oleh Aisyah, istri Nabi Muhammad S.A.W. berikut ini : "telah berkata Aisyah : Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu. Diwaktu Allah menurunkan ayat kerudung itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijahit, lalu mreka jadikan kerudung".

Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu, betul-betul cocok dengan seorang pribadi beriman, sebagai yang digambarkan Allah didalam Al Qur'an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, mereka lalu berkata :"Kami mendengar dan kami patuh".

Tetapi sekarang sikap sebagian wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai keharusan memamakai Jilbab, mereka berkata :"Kami mendengar tetapi kami ingkar. " Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat Jilbab ini, betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang berbunyi sebagai berikut:

"La syarikallahu wabidzalika ummirtu wa anna minal muslimin. " Yang artinya "Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah"

Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuh kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya, yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya, berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya. Kalau mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka bukan disebut wanita muslimah. Jadi pengakuannya didalam shalat yang berbunyi :"Aku mengaku seorang muslimah" adalah kosong, dusta kepada Allah.

Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya, apalagi seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannya didalam neraka, yaitu sampai digantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya.

Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya :"... . . Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan diakhirat dia termasuk orang-orang yang merugi

Syarat-syarat Jilbab Syar’i
Oleh : Abu Ubaidah Yusuf bin Muhtar Al-Atsari

Beragam mode busana kini telah membanjiri penjuru dunia. Meruyak semarak tak hanya di perkotaan saja, bahkan pedesaanpun tak luput olehnya. Ironisnya, peminat produk yang notabene jahiliyah itu justru dari kalangan wanita-wanita muslimah.

Suatu hal yang tak dapat dipungkiri lagi, bahwa maraknya busana-busana jahiliyah tersebut merupakan salah satu program orang-orang kafir dalam menghancurkan umat islam. Mereka merusak para wanita terlebih dahulu dari segi busananya, dan membuat para wanita risih dengan jilbab, menebarkan berbagai kerancuan seperti perkataan : “Busana itukan hanya masalah adat istiadat saja! Berpakaian itu ibarat seni.

Jadi setiap orang bebas memilih mode yang sesuai dengan dirinya masing-masing.” Semua itu dikarenakan mereka menganggap, jika para wanita muslimah sudah berhasil dirusak, rusaklah sudah sendi-sendi agama lainnya, satu demi satu. Mengapa kaum muslimin masih belum sadar dari kelalaiannya selama ini? Akankah hal ini segera mereka akhiri?!!

Di tengah-tengah asyiknya para wanita dengan mode busana ala barat, disaat para wanita lelap dimanjakan oleh kemajuan zaman, disana sekelompok wanita sholihah dengan anggun dan sopan mengenakan mahkota mereka yaitu jilbab muslimah tanpa peduli cemoohan, ejekan, dan hinaan masyarakatnya, karena mereka tahu betul hadits Nabi Muhammad shollallohu alaihi wa sallam yang sangat populer dan akrab di telinga kita semua :
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
Islam ini pada awalnya datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing lagi. Maka sungguh berbahagia orang-orang yang asing (HR. Muslim)

Dalam satu sisi, kita patut bersyukur karena di zaman kita sekarang dan di negeri kita yang mayoritas muslim ini, kesadaran mengenakan busana muslimah cukup lumayan, bahkan kian hari bertambah meningkat. Namun di sisi lain ternyata banyak saudari kita yang salah faham dengan hakekat jilbab muslimah, mereka menyangka jilbab hanya sekedar kerudung saja. Akhirnya, seperti kita lihat sekarang ini, banyak wanita berkerudung tapi bercelana jeans, berkaos ketat, berpakaian tembus pandang, memakai pakaian diatas lutut dan lain sebagainya. Seakan-akan kerudung tak ubahnya hanya sebagai asesoris belaka.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan menjelaskan secara ringkas tentang hakekat jilbab muslimah yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. Semoga dapat meluruskan pemahaman kita dan membawa manfaat bagi kita semua…Aamiin.

Ketahuilah bahwa Alloh subhanahu wa ta’ala telah mewajibkan kepada segenap wanita muslimah yang telah mencapai usia baligh untuk memakai jilbab. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Alloh adalah Maha pengampun lagi maha penyayang.”

Ayat yang mulia ini secara tegas dan jelas menunjukkan bahwa jilbab merupakan perintah dan syariat Alloh subhanahu wa ta’ala kepada segenap wanita muslimah, bukan seperti yang didengungkan sebagian kalangan, bahwa jilbab muslimah hanyalah tradisi wanita arab, karena mereka tinggal di daerah panas. Sungguh amat besar kedustaan yang keluar dari mulut mereka.

Apabila setiap wanita menyadari bahwa jilbab mereupakan perintah agama, bukan hanya sekedar mode semata, -Insya Alloh kami yakin dia akan tegar menjalankan kewajiban ini, apapun resikonya. Selanjutnya, perlu kita ketahui bersama, bahwa berdasarkan penelitian para ulama tentang masalah jilbab, mereka menerangkan bahwa jika seorang wanita keluar rumah atau bila bertemu dengan orang-orang yang bukan mahromnya, maka ia wajib memakai jilbab yang memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut :

1. Menutupi seluruh tubuh selain yang dikecualikan.
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka… (QS. An Nur : 31)

Ayat yang mulia ini menegaskan kewajiban bagi para wanita mukminah untuk menutup seluruh perhiasan, tidak memperlihatkan sedikitpun kepada orang-orang yang bukan mahromnya kecuali perhiasan yang biasa nampak. Benar, terdapat perselisihan yang cukup panjang tentang anggota tubuh yang dikecualikan tadi.

Namun pendapat terkuat –insyaAlloh- adalah pendapat mayoritas ulama ahli tafsir dan hadits yang mengatalan wajah dan kedua telapak tangan merupakan anggota tubuh yang dikecualikan. Dengan catatan penting sekali, bahwa menutupnya merupakan amalan yang lebih utama, karena inilah contoh yang dipraktekkan oleh sebaik-baik wanita yaitu para wanita sahabat, tabi-in dan tabi’ut tabi’in. Al Hafidh Ibnu Hajar mengatakan dalam Fathul Bariy 6/226 : “Merupakan adat para wanita yang senantiasa berlangsung sejak dahulu hingga sekarang, mereka menutup wajah-wajah mereka dari manusia di luar mahromnya.”

2. Tidak ketat sehingga menggambarkan bentuk tubuh
Dari Usamah bin Zaid rodhiyallohu anhu, beliau berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam memberiku baju Qubthiyyah yang tebal yang merupakan hadiah dari Dihyah Al-Kalbi rodhiyallohu anhu kepada beliau shollallohu alaihi wa sallam. Baju itupun aku pakaikan pada istriku. Nabi shollallohu alaihi wa salllam bertanya kepadaku : “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Qubthiyyah ?” Aku menjawab : “”Aku pakaikan baju itu pada istriku.” Lalu beliau bersabda : “Perintahkanlah ia agar mengenakan baju dalam di balik Qubthiyyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya. “ (HR.Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan)

Dalam kitabnya Nailul Author 2/97, Al- Imam Asy-Syaukani mengatakan : “Hadits ini menunjukkan bahwa wanita itu wajib menutupi badannya dengan pakaian yang tidak menggambarkan badannya. Ini merupakan syarat bagi penutup aurot…”

Saudariku…Perhatikanlah pesan putri Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, Fatimah binti Rosullulloh shollallohu alaihi wa sallam.. Beliau pernah berpesan kepada Asma’ : “Wahai Asma’ ! Sesungguhnya aku memandang buruk perilaku kaum wanita yang memakai pakaian yang dapat menggambarkan tubuhnya…)” (Dikeluarkan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah dan Baihaqi)

Perhatikanlah sikap Fatimah yang merupakan bagian dari tulang rusuk Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam, bagaimana ia memandang buruk bilamana sebuah pakaian itu dapat mensifati atau menggambarkan tubuh seorang wanita.

Oleh karena itu hendaklah kaum muslimin zaman ini merenungkan hal ini, terutama kaum muslimah yang mengenakan pakaian sempit dan ketat yang dapat menggambarkan bentuk dada, pinggang, betis dan anggota badan lainnya. Hendaklah mereka beristighfar kepada Alloh subhanahu wa ta’ala dan bertaubat kepada-Nya serta mengingat selalu sabda Nabi shollallohu alaihi wa sallam :
إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
“Sesungguhnya hal yang dijumpai manusia dari perkataan para nabi adalah apabila engkau tak malu, berbuatlah sesukamu.” (HR. Bukhori).

3. Kainnya harus tebal, dan tidak tembus pandang sehingga tidak nampak kulit tubuh.
Dalam sebuah hadits shohih, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“ Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya).” (HR. Muslim)

Ibnu Abdil Barr berkata : “Maksud sabda Nabi shollallohu alaihi wa sallam adalah kaum wanita yang mengenakan pakaian tipis, yang dapat mensifati (menggambarkan) bentuk tubuhnya dan tidak dapat menutup atau menyembunyikannya. Mereka itu tetap berpakaian namanya, tapi pada hakekatnya mereka telanjang.” (Lihat Tanwir Hawalik 3/103 karya Imam Shuyuti).

4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Dari Ibnu Abbas rodhiyallohu anhu berkata :
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّجُلَ يَلْبَسُ لِبْسَةَ الْمَرْأَةِ وَالْمَرْأَةَ تَلْبَسُ لِبْسَةَ الرَّجُلِ
“Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad shohih).

Sungguh meremukkan hati kita, bagaimana kaum wanita masa kini berbondong-bondong merampas sekian banyak jenis pakaian pria. Hampir tidak ada jenis pakaian pria satupun kecuali wanita bebas-bebas saja memakainya, sehingga terkadang seorang tak mampu membedakan lagi antara mana yang pria dan wanita. Mengapa para wanita amat senang memakai pakaian yang mengeluarkan mereka dari tabiatnya? Adakah mereka masih bermoral? Ataukah mereka menghendaki kerusakan di muka bumi ini?!!!

5. Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىْ
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah pertama.” (QS. Al-Ahzab : 33)

Tabarruj adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat membangkitkan syahwat kaum lelaki. Sungguh aneh tapi nyata, banyak para wanita apabila keluar rumah berdandan berjam-jam dengan sedemikian moleknya, tapi kalau di dalam rumah, di depan sang suami yang seharusnya mendapatkan pelayanan yang menyenangkan, justru biasa-biasa saja bahkan kerap kali rambutnya acak-acakan, bau badan tak sedap dianggap tidak masalah, penampilan menjengkelkan sudah hal yang lumrah, demikian seterusnya. Ini memang kenyataan yang tak bisa dipungkiri lagi. Semoga Alloh subhanahu wa ta’ala menunjukkan kita semua ke jalan yang benar.

Tapi jangan difahami penjelasan di atas secara dangkal, sehingga timbul suatu pemahaman bahwa pakaian wanita harus hitam saja sebagaimana difahami sebagian wanita komitmen. Alasannya, praktek wanita sahabat tidaklah demikian. Perhatikanlah atsar berikut : Dari Ibrahim An-Nakho’i bahwa ia bersama Alqomah dan Al-Aswad mengunjungi para istri nabi shollallohu alaihi wa sallam dan melihat mereka mengenakan mantel-mantel berwarna merah..

6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda :
من تشبه بقوم فهو منهم
“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud dan Ahmad dengan sanad shohih)

Betapa sedih hati kita melihat kaum hawa sekarang ini begitu antusias menggandrungi mode-mode busana ala barat baik melalui majalah, televisi dan foto-foto tata rias para artis dan bintang film. Setiap kali ada mode busana baru ala barat yang mereka dapati, serentak itu juga mereka langsung mencoba dan menikmatinya. Laa Haula Walaa Quwwata illaa BIllahi

7. Bukan pakaian untuk mencari popularitas
Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar rodhiyallohu anhu yang berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ لَبِسَ ثَوْبَ شُهْرَةٍ فِي الدُّنْيَا أَلْبَسَهُ اللَّهُ ثَوْبَ مَذَلَّةٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ أَلْهَبَ فِيهِ نَارًا
Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Alloh mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)

Maksud pakaian syuhroh adalah setiap pakaian dengan tujuan meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal, yang dipakai dengan tujuan berbangga-bangga dengan dunia, maupun pakaian yang bernilai rendah yang dipakai seorang dengan tujuan menunjukkan kezuhudannya dan riya’.

8. Tidak diberi parfum atau wangi-wangian
Dari Abu musa Al-Asy’ari rodhiyallohu anhu bahwasanya ia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ
“Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR.Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad,dll dengan sanad shohih)
Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu anhu ia berkata : Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ
“Siapapun perempuan yang memakai bakhur (wewangian sejenis kemenyan-pent), maka janganlah ia menyertai kita dalam menunaikan sholat isya’ yang akhir. (HR.Muslim, Abu Awanah,dll)

Ibnu daqiq Al-“Ied mengatakan : “Hadits tersebut menunjukkan haramnya wewangian bagi wanita yang hendak keluar menuju masjid, karena hal itu akan dapat membangkitkan nafsu birahi kaum laki-laki.”

Itulah larangan agama yang diterjang habis-habisan oleh sekian banyak wanita. Coba perhatikan secara seksama, Jikalau ke masjid saja dilarang, lalu bagaimana pendapatmu dengan tempat-tempat lainnya seperti pasar, supermarket, terminal dan sebagainya. Tentu lebih dahsyat dosanya. Sungguh, terasa tidak pernah sepi suatu bus kota dari bau parfum yang campur dengan keringat.

Sampai disini , berakhirlah pembicaraan kita mengenai hakikat jilbab beserta syarat-syaratnya. Kesimpulannya adalah sebagai berikut :
- Hendaklah jilbab menutupi seluruh badannya kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan catatan, apabila seorang menutupi keduanya maka ini jelas lebih suci dan utama
- Tidak ketat sehingga menggambarkan lekuk tubuh
- Kainnya harus tebal, tidak tipis dan tidak tembus pandang sehingga menampakkan kulit tubuh
- Tidak menyerupai pakaian laki-laki
- Tidak mencolok dan berwarna yang dapat menarik perhatian
- Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
- Bukan pakaian untuk mencari popularitas
- Tidak diberi parfum atau wangi-wangian.

Sebagai penutup, kami serukan kepada para orang tua,para suami, para guru, para tokoh agama dan para penguasa, bahwa di pundak kalianlah terdapat suatu beban dan tanggung jawab terhadap siapa saja yang berada dalam kekuasaan kalian.
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda :
كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته
“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung-jawaban tentang kepemimpinannya” (Muttafaqun alaihi)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Alloh dan Rosul apabila rosul menyeru kamu kepada sesuatu kamu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Alloh membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (QS. Al-Anfal : 24).

Semoga bermanfaat dan dapat memberi hidayah kepada saudariku yang belum berjilbab dan meneguhkan saudariku yang sudahh berjilbab. Setelah memakai jilbab, maka untuk menjaga kesempurnaan nilai ibadah dan keistiqomahan iman, maka langkah-langkah sebagai calon istri-istri yang sholehah adalah, dilanjut kebagian ketiga

Ciri-ciri Wanita atau Istri yang Sholehah yang diRindu Surga (bagian 1)

Setiap Muslimin dan Muslimah, pastinya ingin mendapatkan Ridho Allah, dan masuk kedalam SurgaNya Allah, karena di antara prinsip akidah Ahluss Sunnah wal Jama’ah dan merupakan ijma’ mereka adalah meyakini bahwa surga dan neraka adalah makhluk yang telah Allah ciptakan dengan haq dan Dia menetapkan calon penghuni bagi keduanya.

Allah jadikan surga sebagai tempat tinggal abadi yang penuh dengan berbagai kenikmatan bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya, senantiasa berbuat amal shalih, dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan neraka, Dia jadikan sebagai tempat tinggal yang mengerikan dan membinasakan bagi setiap orang kafir, musyrik, munafik, dan durhaka kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“(Surga itu) telah dipersiapkan bagi orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imran: 132)

Dan firman-Nya: “Neraka itu telah dipersiapkan bagi orang-orang kafir.” (Al-Baqarah: 24, Ali Imran: 131)

Dan dalam saduran tulisan ini, Sang Hina bermaksud agar bisa membawa keindahan didunia lewat wanita-wanita calon istri-istri yang sholehah yang berkerudung yang dirindu surga.....

Siapakah Mayoritas Penghuni Neraka?

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah keluar pada hari raya Idul Adha atau Idul fitri menuju tempat shalat dan melalui sekelompok wanita. Beliau bersabda, ‘Wahai kaum wanita besedekahlah, sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian adalah mayoritas penghuni neraka.’ Mereka bertanya, ‘Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Kalian banyak melaknat dan durhaka terhadap suami. Dan tidaklah aku menyaksikan orang yang memiliki kekurangan akal dan agama yang dapat menghilangkan akal kaum laki-laki yang setia daripada salah seorang di antara kalian.’ Mereka bertanya, ‘Apa yang dimaksud dengan kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Bukankah kesaksian wanita sama dengan separuh kesaksian seorang pria?’ Mereka menjawab, ‘Benar.’ Beliau berkata lagi, ‘Bukankah apabila wanita mengalami haidh maka dia tidak melakukan shalat dan puasa?’ Mereka menjawab, ‘Benar.’ Beliau berkata, ‘Itulah (bukti) kekurangan agamanya.’” (HR. Bukhari)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah bersabda, “Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Lalu, surga diperlihatkan kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir.” (HR. Ahmad)

Di dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda, “Aku melihat ke dalam surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah orang-orang fakir dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dan Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

Hadits-hadits tersebut di atas memberitahukan kepada kita dengan jelas dan gamblang bahwa mayoritas penghuni surga adalah orang-orang fakir (miskin). Sedangkan penghuni neraka yang paling banyak adalah dari kaum wanita.

Mengapa Wanita Menjadi Mayoritas Penghuni Neraka?

Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah dan para sahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, diperlihatkan kepada beliau surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka, beliau bersabda kepada para sahabatnya:
“… dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita.” Para sahabatnya pun bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa (demikian)?” Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur terhadap Allah?” Beliau menjawab: “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikit pun kebaikan pada dirimu.’” (HR. Bukhari)

Di dalam hadits lainnya, Rasulullah menjelaskan tentang sifat wanita penduduk neraka, beliau bersabda:
“…dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk unta. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan wanginya surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Dari beberapa hadits yang telah lalu, kita dapat mengetahui beberapa sebab yang menjerumuskan kaum wanita ke dalam api neraka dan bahkan menjadikan mereka golongan mayoritas dari penghuninya. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Banyak Melaknat
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi, “Kalian banyak melaknat.”
Imam Nawawi menyebutkan bahwa para ulama telah bersepakat akan haramnya melaknat. Laknat dalam bahasa Arab artinya adalah menjauhkan. Sedangkan menurut syariat artinya adalah menjauhkan dari rahmat Allah dan kebaikan-Nya. Dan tidak diperbolehkan bagi seseorang menjauhkan orang-orang yang tidak diketahui keadaannya dan akhir perkaranya dengan pengetahuan yang pasti dari rahmat dan karunia Allah. Karena itu mereka mengatakan, ‘Tidak boleh melaknat seseorang yang secara zhahir adalah seorang muslim atau kafir kecuali terhadap orang yang telah kita ketahui menurut dalil syar’i bahwa dia mati dalam keadaan kafir seperti Abu Jahal atau iblis.
Adapun melaknat (secara mutlak tanpa menyebut nama tertentu, pent) dengan menyebutkan sifat-sifatya tidaklah diharamkan seperti melaknat seorang wanita yang menyambung dan minta disambungkan rambutnya, seorang yang mentato dan minta ditato, pemakan riba dan yang memberi makan dengannya, pelukis (makhluk hidup), orang-orang zhalim, fasiq, kafir dan melaknat orang yang mengubah batas tanah, orang yang menasabkan seseorang kepada selain ayahnya, membuat sesuatu yang baru dalam Islam (bid’ah), dan lainnya sebagaimana telah disebutkan oleh dalil-dalil syar’i yang menunjukkan kepada sifat, bukan diri tertentu.

2. Durhaka terhadap Suami dan Mengingkari Kebaikan-Kebaikannya
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi: “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya.”
Kedurhakaan semacam ini banyak sekali kita dapati dalam kehidupan keluarga kaum muslimin, yakni seorang istri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya disebabkan sikap atau perbuatan suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri. Padahal yang harus dilakukan oleh seorang istri adalah bersyukur atas kebaikan yang diberikan suaminya, janganlah ia mengkufurinya karena Allah tidak akan melihat kepada istri semacam ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah: “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.”2
Termasuk dalam bentuk kedurhakaan istri kepada suami adalah hal-hal berikut ini apabila dilakukan tanpa alasan yang dibenarkan syariat: Tidak melayani kebutuhan seksual suaminya, atau bermuka masam ketika melayaninya, tidak mau berdandan atau mempercantik diri untuk suami padahal suami menginginkan hal itu, menyebarkan aib suami kepada orang lain, menolak bersafar (melakukan perjalanan) bersama suaminya, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, berjalan di tempat umum dan pasar-pasar tanpa mahram, bersenda gurau atau berbicara lemah lembut penuh mesra kepada lelaki yang bukan mahramnya, meminta cerai dari suaminya tanpa sebab yang syar’i, dan yang semisalnya.

3. * Tabarruj (Bersolek)
Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh sabda Nabi: “Dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang.”
Yang dimaksud dengan tabarruj adalah seorang wanita yang menampakkan perhiasannya dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki.3
Ibnu Abdil Barr berkata: “Wanita-wanita yang dimaksud Nabi adalah yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan bentuk tubuhnya dan tidak menutupinya, maka mereka adalah wanita-wanita yang berpakaian pada zhahirnya dan telanjang pada hakikatnya.”

4 Mereka adalah wanita-wanita yang suka menampakkan perhiasan mereka
, padahal Allah telah melarang hal ini dalam firman-Nya:
“Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan-perhiasan mereka.” (An-Nur: 31)
Wahai ukhti muslimah, hindarilah tabarruj dan berhiaslah dengan pakaian yang Islami yang menyelamatkan kalian dari dosa di dunia ini dan azab di akhirat kelak.
Allah berfirman: “Dan tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dengan tabarrujnya orang-orang jahiliyyah pertama dahulu.” (Al-Ahzab: 33)

Inilah beberapa sebab yang mengantarkan wanita menjadi mayoritas penduduk neraka. Dan beberapa alasan mengapa seorang wanita diharuskan memakai kerudung/jilbab bersambung ke bagian kedua