..:: Catatan Sang Hina dalam mencari Sang Khalik ::..: Jujur dalam Niat

Administrator

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Assalamualaikum Saya hanyalah, bagian dari kesempurnaan sistem penciptaan alam oleh Allah SWT, saya berusaha untuk tidak lupa bersyukur atas Rahmat dan KaruniaNya. Mari kita berusaha untuk menjaga kedamaian sistem kehidupan di dunia ini agar kelak dikemudian hari, tanggung jawab kitalah yang dipertaruhkan. Waalaikumsalam.

Rabu, Mei 25, 2011

Jujur dalam Niat

Assalaamualaikum Wr Wb

"Innama A'malu bin Niat"
“Diriwayatkan dari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khathab ra. Ia berkata: aku pernah mendengar rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya amal itu terhatung pada niat, dan setiap orang hanya memperoleh apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ditujunya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang dihijrahkannya.”

Hadits ini diriwayatkan oleh dua imam hadits, yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhary dan Abi Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairy an-Naisabury dalam Shahih keduanya, yang merupak kitab paling sahih tentang hadits.

Bukhari meriwayatkan hadits ini pada bagian awal kitabnya, yaitu bagian al-Iman, bab Ma jaa’a annal-A ‘maal bin-Niyyatil Hasanah wa likullimri’in ma Nawaa, dan di tempat lain dalam Shahih-nya. Sementara Imam Muslimin mencantumkannya dalam kitab al-Imaarah, bab Qauluhu saw. ‘Innamal-A ‘maalu bin niyyah’, nomor 1907

Latar belakang lahirnya hadist adalah Diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Mu’jam al-kabiir-nya dengan rangkaian rawi yang tsiqah (bisa dipercaya) dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: di antara kami ada seorang laki-laki yang melamar seorang wanita yang dipanggil dengan nama Ummu Qais, namun wanita itu menolaknya kecuali jika laki-laki itu berhijrah (ke Madinah). Kemudian laki-laki itu ikut hijrah, lalu menukahi wanita tersebut. Maka kami pun memberikannya julukan Muhajiru ummi Qais (orang yang berhijrah karena Ummu Qais)

Jujur dalam Niat, adalah Kejujuran kita untuk menundukkan hati kita dengan kebulatan niat yang sebenar-benarnya, yaitu niat untuk mencari Ridho Allah dan RosulNya...inilah yang selama ini masih banyak saudaraku yang bimbang dengan hatinya, dengan kebulatan niat, dalam kejujuran niatnya...

seringkali kita bisa berkata, dalam berbuat apapun yang diperintahkan oleh Agama, dan menurut kita baik, maka kita hanya mendalaminya secara niat saja, tapi niat kitapun belum tentu benar...

banyak dari kita ingin bersikap sesuai kata hati, namun faktanya mereka terkungkum dalam kompleksnya kehidupan kita, jangankan mau mengganti pendapat, sedikit-sedikit harus melihat kanan-kiri, untuk memastikan bahwa dia tidak bertentangan dengan suara atau pilihan kelompok lain, kejujuran dalam hati sangat bertentangan dengan pembentukan image seseorang, karena ketika seseorang ingin mendapatkan image baik, maka dibuatlah sikap dan perilaku yang baik, dan semua lingkungannya pun dirubah untuk mendukung dia mendapat image baik. namun, apakah ini dilakukan atas dasar kujujuran dalam niat, sesuaikan dengan kata hatinya.

mari kita renungkan, kenapa dalam setiap kita akan memulai ibadah, baik ibadah sunnah maupun wajib, dalam rukunnya dapat dipastikan terdapat niat. Mengapa hal ini sangat penting, karena niat kitalah yang nantinya dipertanggungjawabkan pertama kali, niat itu diikrarkan dalam hati, dan hati adalah salah satu bagian tubuh kita yang paling sulit untuk dikendalikan.

berkaca dari sejarah perjalanan Rosullallah, ketika mendapatkan wahyu untuk disampaikan kepada penduduk Makkah, berapa tahun Rosul berdakwah, sebelum turun perintah untuk sholat, mengapa begitu lama baru turun perintah Allah untuk melaksanakan ibadah.

Karena Allah ingin mendidik umatNya untuk menundukkan hati dengan keTAUHIDAN terlebih dahulu, Tauhid ini adalah pengakuan Keimanan dari hati, bahwa hati telah tunduk dan percaya bahwa Tiada Tuhan selain ALLAH dan Rosullallah adalah Utusan Allah.

jika kita telah berhasil menundukkan hati kita, maka kejujuran niat yang akan kita dapatkan, dan setelah itu maka kita jujurkan lisan kita, kita jujurkan sikap, dan amal kita...

Tundukkan Hatimu, untuk mencapai Kejujuran dalam Niat, Niat untuk mencari Ridho Illahi Robbi...
Wassalaamualaikum Wr Wb

Tidak ada komentar: