..:: Catatan Sang Hina dalam mencari Sang Khalik ::..: Cerita Pagi : TKI Pahlawan Devisa dari Daerah Tertinggal

Administrator

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Assalamualaikum Saya hanyalah, bagian dari kesempurnaan sistem penciptaan alam oleh Allah SWT, saya berusaha untuk tidak lupa bersyukur atas Rahmat dan KaruniaNya. Mari kita berusaha untuk menjaga kedamaian sistem kehidupan di dunia ini agar kelak dikemudian hari, tanggung jawab kitalah yang dipertaruhkan. Waalaikumsalam.

Selasa, September 13, 2011

Cerita Pagi : TKI Pahlawan Devisa dari Daerah Tertinggal

Waktu masih menunjukkan pukul 7 pagi, dan aku telah menyelesaikan semua pekerjaanku dalam hari libur ini, bersih-bersih kamar kosan, mencuci baju yang seminggu sudah menumpuk, dan sprei yang baunya sudah 'ngalor ngidul'...rasa capek menyelimuti tubuhku, namun hilang seketika setelah ada temen satu kosan yang muncul menyapaku...

Tak berselang kami bertiga sudah sibuk berdiskusi atau bertukar pendapat untuk sekedar mengetahui kabar setelah mereka mudik ke kampung halaman. Awalnya kami hanya membahas tentang hari lebaran yang jatuhnya tidak bersamaan, dan kesan dari daerah kampung halaman mereka. ada yang bercerita dari daerah yang mulai menanjak harga jualnya karena sudah mulai ramai bisnis property, ada yang ramai karena harga emas mahal, dan yang lainnya. Obrolan kamu mulai masuk ke area dimana kita membahas daerah terpencil yang ternyata dihuni oleh sebagian orang yang berprofesi sebagai TKI.

Lambat laun perkembangan jaman sekarang ini, mulai tidak akan lepas dari peranan para TKI yang secara tidak langsung membawa nama bangsa Indonesia ini mulai dikenal sebagai Negara PengEkspor Tenaga Kerja terbanyak, dan berbanding lurus pula dengan pendapatan para tenaga kerja yang juga membawa dampak ke Pendapatan Devisa Negara.

Memang kebanyakan para TKI sebagian besar berprofesi sebagai PRT (pembantu Rumah Tangga), namun banyak pula yang berprofesi sebagai tenaga teknis maupun ahli diluar negeri. memang perlindungan kepada para TKI dari negara Indonesia terutama dari pemerintah belum sepenuhnya memadai dan bahkan melindungi hak-hak para TKI yang sering kita dengar dari media, sering terkena kasus pemerkosaan, penganiayaan, penyiksaan, pembunuhan, maupun yang lainnya, terkesan memang pemerintah tidak 100% bisa langsung aktif membantu para TKI yang bermasalah, mungkin karena adanya birokrasi dari Pemerintah INdonesia maupun dari Negara lain yang ditempati para TKI yang sulit.

Tidak dipungkiri, peranan TKI ini sangat besar, apalagi untuk daerah asli mereka, cepat atau lambat, mereka ikut membawa nama daerah menjadi lebih baik, dari bangunan rumah yang megah, timbul daya konsumtif dari rakyat yang secara tidak langsung merangsang keinginan untuk membuka lapangan pekerjaan baru di daerah.

Dampak-dampak inilah yang mungkin belum bisa dimaksimalkan oleh Pemerintah, perlindungan hak-hak para TKI ini berdampak juga pada perkembangan dan pertumbuhan daerah. seyogyanya pula rakyat tidak malu untuk menjadi TKI, karena ikut juga berpartisipasi pada peningkatan perkekonomian negara Indonesia. Namun jangan lupakan masa depan negara ini, karena semua bergantung pada generasi penerus kita, generasi muda Indonesia.

Tidak ada komentar: