..:: Catatan Sang Hina dalam mencari Sang Khalik ::..: April 2011

Administrator

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Assalamualaikum Saya hanyalah, bagian dari kesempurnaan sistem penciptaan alam oleh Allah SWT, saya berusaha untuk tidak lupa bersyukur atas Rahmat dan KaruniaNya. Mari kita berusaha untuk menjaga kedamaian sistem kehidupan di dunia ini agar kelak dikemudian hari, tanggung jawab kitalah yang dipertaruhkan. Waalaikumsalam.

Rabu, April 13, 2011

Lulus dengan Memuaskan dari Masalah

Assalaamualaikum Wr Wb

Dalam hidup ini, setiap diri kita pasti mengalami permasalahan
permasalah yang terkadang membuat kita menjadi
pemarah
sering melamun
menangis
tertawa
tersenyum
dan lain-lain
dan masalah-masalah akan selalu hadir, entah kemaren, hari ini, besok dan yang akan datang.

Setiap orang pasti tahu, bahwa dalam masalah pasti ada maksud atau hikmah dibaliknya, dan Sang Hina yakin, pembacapun tahu akan itu semua...
Namun bukan itu yang akan kita renungkan, yang akan Sang Hina bahas adalah
"CARA KITA MENYIKAPI MASALAH"

banyak cara dari kita yang sudah berpengalaman, atau bahkan bisa dikatakan lebih bijaksana dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi,
ada yang menggunakan cara diam saja, atau menunggu saat yang tepat, atau mencari pelarian dalam bentuk lain, atau bahkan ada yang langsung ingin bisa segera masalahya cepat selesai.

Jangan pernah lari dari masalah, karena masalah itu laksana ujian yang dihadapi seorang murid untuk mencapai kelulusannya, jika dalam ujian, kita berhasil dengan memuaskan, maka kelulusan akan kita capai, namun jika tidak berhasil, ini yang menjadi pertanyaan...

seperti predikat nilai dalam dunia sekolah, dalam hiduppun Allah memiliki predikat, Lulus dengan Memuaskan, Lulus dengan Syarat.
Lulus dengan Memuaskan adalah, ketika kita bisa menghadapi ujian kita, atau masalah kita, dengan sikap yang arif, bijak, dan lebih dewasa, dan bisa menyelesaikan masalah dengan jalan yang baik, dan mendapat jalan keluar tanpa menyakiti orang lain...

jika Lulus dengan Syarat, inilah Wujud KeMaha Adilan Allah kepada ciptaanNya, tidak ada predikat tidak lulus, yang ada lulus tetapi dengan syarat...
jadi ketika kita merasa bahwa masalah kita selesai, tapi kok selalu ada masalah yang sama tapi dari orang lain, maka dalam hal ini sebenarnya kita Lulus dengan Syarat..

maksudnya adalah, kita menghadapi Ujian Perbaikan Nilai, ujian dengan soal yang hampir mirip, atau masalah yang sama, tapi melalui perantara yang berbeda...
berusahalah Lulus dengan Memuaskan, caranya gimana, Sang Hina hanya bisa menyerahkan kembali kepada masing-masing pembaca...

Jangan Lelah, karena Allah setiap waktu ada buat kita...

Wassalaamualaikum Wr Wb

Unstopable Movie ... True Story

bercerita tentang kisah nyata
film tanpa unsur perang ini, memang membawa sedikit suasana yang berbeda.
bercerita tentang tragedi kereta api yang berjalan dengan kecepatan penuh dan membawa muatan berbahaya, diawali dengan kesalahan operator yang kurang teliti dalam meletakkan kereta pada jalur yang kosong
, dan masinis yang ceroboh karena meninggalkan keretanya hanya untuk mengganti jalur secara manual dan tak disangka kereta tersebut beralih ke mode kecepatan penuh, sehingga ketika masinis bisa mengganti jalur,kereta itu tidak terkejar oleh masinis karena kereta telah melaju dengan kencang, dan membuat kereta berjalan sendiri tanpa masinis, menuju jalur kereta yang berada pada kota dengan berpenduduk padat.

hadir 2 tokoh disini, will dan frank, kondektur dan masinis dari kereta lain,
yang dalam perjalanan, mereka bertugas untuk mengambil beberapa gerbong dan memindahkan ke tempat lain, tetapi tak disangka, di jalur mereka berhadapan langsung dengan kereta tanpa masinis tadi. apa akhir ceritanya, silahkan menonton film dengan judul "Unstopable" ini.


sangat direkomendasikan....he...h.e

Selasa, April 12, 2011

Menemui Sang Sejati

semakin lama kita hidup
semakin lama pula kita kelelahan
semakin banyak masalah
semakin banyak pula musuh
semakin banyak ketersediaan
semakin banyak pula malas
hidup membuat kita lebih istimewa

birahi yang kita dapati
tak mampu menutup diri
bahwa kita masih saja terpuruk
dalam hausnya rasa dunia

jangan lelah untuk sabar
jangan lelah untuk syukur
karena kita masih hidup
dan karena kita masih bernafas
gunakan kesempatan yang ada
untuk memperbaiki diri
menapak hidup dengan lebih berarti

jangan lelah untuk berusaha
menyambut kehidupan yang abadi
karena esok tiada yang tahu
datangnya mati...

dalam ketiadaan kan kita temukan keabadian
dalam keabadian kan kita temui Sang Sejati

Kamis, April 07, 2011

Doa Ali bin Abi Thalib ra.

“Ya Allah, peliharalah kehormatan wajahku dengan kecukupan. Jangan jatuhkan martabatku dengan kemiskinan, sehingga aku terpaksa mengharapkan rizki dari manusia, yang justru mengharapkan rizki-Mu, atau memohon belas kasihan dari hamba-hambamu yang jahat. Atau tertimpa bala’ sehingga memuji siapa yang memberiku atau mencela siapa yang menolakku. Sedangkan Engkau, Engkaulah yang ada di balik semuanya itu, yang sebenarnya memberi atau menolak. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah yang Mahakuasa atas segala-galanya.

Allahumma, Engkaulah yang paling dekat menghibur para wali-Mu, yang paling menjamin kecukupan bagi siapa saja yang bertawakkal kepada-Mu. Engkau melihat sampai ke lubuk hati mereka, menembus jauh ke dalam nurani mereka. Semua rahasia mereka telanjang dihadapan Engkau, semua bisikan hati mereka mendamba dan mengharap dari-Mu. Bila tersiksa dengan keterasingan, mereka terhibur dengan sebutan-Mu. Dan bila tercurah atas mereka aneka ragam musibah, mereka pun berlindung kepada-Mu. Mereka sungguh-sungguh mengerti bahwa kendali atas segalanya ada di tangan-Mu, sebagaimana pula bahwa segala kemunculannya berasal dari ketentuan-Mu.

Allahumma, bila aku tak mampu mengutarakan permohonanku, atau tak mampu melihat keinginanku, tunjukilah aku sesuatu sejauh yang akan mendatangkan maslahat bagiku. Sebab, itu semua bukanlah hal yang menakjubkan jika ada di antara jalan-jalan hidayah-Mu, bukan pula itu adalah sesuatu yang baru diantara kekuasaan-kekuasaan-Mu.

Allahumma, sikapilah daku dengan ampunan-Mu, dan jangan perlakukan aku dengan keadilan-Mu.”

* Doa Ali bin Abi Thalib r.a., dari Nahjul Balaghah, dengan diedit seperlunya.

source : http://suluk.blogsome.com/2010/04/13/doa-ali-bin-abi-thalib-ra/

Buah kesabaran

"Sabar ya, semua pasti ada hikmahnya"...

kata-kata itu yang selalu diucapkan beberapa temanku untuk menghiburku
memang kuakui, aku sedang menghadapi masalah
tapi aku tak mau urusanku dicampuri oleh orang lain
biarlah aku sendiri yang menyelesaikan masalahku sendiri
untuk apa mereka tahu masalahku
lagipula mereka tak merasakan apa yang aku rasakan
hanya kata-kata sabar yang selalu mereka ucapkan
akupun tahu kata-kata itu..
aku paham dengan kata-kata itu...
"sabar ya..."
tapi sulit rasanya untuk menerima
menerima ketika aku dalam masalah
dan aku ingin semua orang bisa merasakan jika ada didalam posisiku

apa mungkin mereka bisa "sabar"
apa mungkin mereka bisa "mendapat hikmah"

jika mereka ada diposisiku, pasti tak mungkin mereka bisa bilang "aku harus sabar"

*coretan2 diatas adalah beberapa kata hati yang sering kita rasakan, ketika menghadapi masalah yang berat


“Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS.Ali Imran [3] : 200).

Sabar itu adalah wujud kita yakin akan pertolongan Allah, dari wujud ikhtiar dan tawwakal kita...

Nabi s.a.w. bersabda:

“Pada kesabaran atas yang tidak engkau sukai itu banyak kebajikan”.

Isa Al-Masih a.s. berkata:

“Engkau sesungguhnya tiada akan memperoleh apa yang engkau sukai, selain dengan kesabaranmu atas apa yang tiada engkau sukai”.

Adapun atsar, maka di antaranya ialah terdapat pada surat khalifah Umar bin al-Khatab r.a. kepada Abu Musa Al-Asy’ari r.a., yang bunyinya di antara lain:

“Haruslah engkau bersabar! Dan ketahuilah, bahwa sabar itu dua. Yang satu lebih utama dari yang lain: sabar pada waktu musibah itu baik. Dan yang lebih baik daripadanya lagi, ialah sabar (menahan diri) dari yang diharamkan Allah Ta’ala. Dan ketahuilah, bahwa sabar itu yang memiliki iman. Yang demikian itu, adalah bahwa takwa itu kebajikan yang utama. Dan takwa itu dengan sabar”.

Ali r.a. berkata pula:

“Sabar itu dari iman, adalah seperti kedudukan kepala dari tubuh. Tidak ada tubuh bagi orang yang tidak mempunyai kepala. Dan tidak ada iman, bagi orang yang tiada mempunyai kesabaran”.

Ibnu Mas’ud r.a. berkata:

“Iman itu dua paruh (nishfu), separuh sabar dan separuh syukur”.


dari beberapa kutipan hadist diatas, secara jelas dan gamblang dapat dikatakan
kita hidup memang harus bersabar dan bersyukur,
belum tentu hal yang baik menurut kita, itu baik menurut Allah, maka kita bersabar
belum tentu hal yang baik menurut Allah, itu baik menurut kita, maka kita bersyukur

kita memang sering melupakan sabar dan syukur, karena kita jarang menggunakan mata hati kita,
jika kita mau lebih menggunakan hati kita untuk melihat orang lain
tanpa harus melihat penampilan terlabih dahulu
maka kita tidak akan lepas dari rasa sabar dan syukur.

sabar dalam menghadapi masalah, dan syukur setelah mengetahui hasil ikhtiar kita dalam menghadapi masalah, karena dari inilah terbentuk kedewasaan kita dalam menempuh jalan dunia yang penuh dengan sandiwara ini.

Bersyukur setiap saat

Assalaamualaikum Wr Wb

Setiap pagi, hanya syukur yang mampu Sang Hina ini ucapkan...
Setelah membuka mata, kuhirup udara sekitar, dan kutersenyum...
dan sambil berbisik dalam hati
kuberucap "ALHAMDULILLAHIROBBIL AALAAMINNNN"

Terima Kasih Ya Allah, Kau beri Hamba Kesempatan Hidup untuk lebih Bersyukur
Terima Kasih Ya Allah, Kau beri Hamba Kesempatan Hidup untuk lebih Bernafas
Terima Kasih Ya Allah, Kau beri Hamba Kesempatan Hidup untuk lebih Melihat keindahan Keagungan CiptaaanMu
Terima Kasih Ya Allah, Kau beri Hamba Kesempatan Hidup untuk lebih memperbaiki diri
Terima Kasih Ya Allah, Kau beri Hamba Kesempatan Hidup untuk bertaubat

Dan dalam Doaku...
kutersenyum karena...
Allah masih Sayang kepadaku....

Saudaraku...Bersyukurlah karena Allah, dan Bersyukurlah setiap saat,
karena syukur adalah wujud iman kita
iman karena kita percaya kepada Allah
alangkah lucunya bila kita mempercayai seseorang, tanpa berterima kasih atas yang diberikan kepada kita
maka bersyukurlah kepada Sang Pencipta
bersyukurlah karena Allah

Entah itu ujian yang membuat kita bergembira, suka, tertawa, ceria, tersenyum
Entah itu ujian yang membuat kita berduka, menangis, perih, sedih

tetaplah bersyukur, karena Allah yang memberi itu semua sebagai ujian kita, orang yang bertakwa

Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang selalu bersyukur...Aaamieenn

Wassalaamualaikum Wr Wb

Selasa, April 05, 2011

Professor Bodoh yang SOMBONG...

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?
Apakah kejahatan itu ada?
Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, ‘Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?’.

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, ‘Betul, Dia yang menciptakan semuanya’.
‘Tuhan menciptakan semuanya?’
Tanya professor sekali lagi.

‘Ya, Pak, semuanya’ kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, ‘Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.’

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, ‘Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?’

‘Tentu saja,’ jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, ‘Profesor, apakah dingin itu ada?’
‘Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?’ Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, ‘Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut.

Kita menciptakan kata ‘dingin’ untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.

Mahasiswa itu melanjutkan, ‘Profesor, apakah gelap itu ada?’

Profesor itu menjawab, ‘Tentu saja itu ada.’

Mahasiswa itu menjawab, ‘Sekali lagi anda salah Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut.

Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.’

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, ‘Profesor, apakah kejahatan itu ada?’

Dengan bimbang professor itu menjawab, ‘Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.’

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, ‘Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, ‘kejahatan’ adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia.

Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.’

Profesor itu terdiam.

Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.

source : http://www.beritaunik.net/renungan/professor-bodoh-yang-sombong.html

*membuktikan, seharusnya orang yang memiliki ilmu, bisa lebih tahu dan memahami serta meyakini bahwa TUHAN ITU ADA...itu saja cukup, terlepas dari keyakinan apa yang kita ketahui...